Demonstran Pro dan Kontra Jokowi Bentrok, Sejumlah Mahasiswa Diamankan

Mahasiswa di Medan demo Jokowi. Merdeka.com

medanToday.com, MEDAN – Unjuk rasa massa pro dan kontra pemerintahan Jokowi di Medan diwarnai bentrok, Kamis (20/9). Kerusuhan terjadi saat polisi membubarkan kelompok yang mengatasnamakan mahasiswa.

Upaya polisi mendapat perlawanan. Massa mahasiswa berpencar dan mundur ke Jalan Perdana, Jalan Kejaksaan dan mengarah ke Polonia. Kericuhan ini diawali dengan insiden lemparan dari salah satu kubu pendemo. Gesekan itu sempat dilerai petugas Kepolisian.

Dua kelompok massa ini sebelumnya sama-sama menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan. Satu kelompok mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Cinta NKRI. Pendemo yang berkisar puluhan orang ini meminta seluruh elite politik menghentikan isu SARA untuk kepentingan Pemilu 2019. Massa mempersoalkan maraknya kritik kepada pemerintah.

https://www.instagram.com/p/Bn85V-nHf_C/?taken-by=medantoday

“Salah satunya menjadikan isu melemahnya rupiah untuk kepentingan politik. Itu menurut kami tidak tepat karena persoalan seperti ini terjadi secara global,” ujar Edi Pandiangan, seorang pengunjuk rasa.

Tak lama setelah kelompok ini berunjuk rasa di depan gerbang Gedung DPRD Sumut, seratusan orang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Se-Kota Medan juga datang ke sana. Mahasiswa dari berbagai kampus di Medan ini juga melakukan aksi demo, namun untuk mengkritik pemerintahan Jokowi.

Aliansi Mahasiswa Se-Kota Medan meminta agar Jokowi-JK mundur dari jabatan. Mereka dinilai tidak mampu memperbaiki kondisi perekonomian. “Jokowi tidak perlu turun tahun 2019. Tapi turun hari ini juga,” teriak Hendra Boang Manalu, Wakil Presiden Mahasiswa USU.

Saat Aliansi Mahasiswa Se-Kota Medan ditemui anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Zulkarnain, tiba-tiba lemparan air mineral dan batu dari massa Komunitas Masyarakat Cinta NKRI. Lemparan itu memancing emosi massa mahasiswa. Mereka membalas.

Insiden ini hanya berlangsung singkat. Ratusan persoel kepolisian mampu menjauhkan kedua kelompok. Aksi saling lempar terhenti dan polisi membuat barikade berlapis.

Namun kerusuhan akhirnya pecah. Polisi membubarkan paksa massa Aliansi Mahasiswa Se-Kota Medan. Awalnya pendemo dilarang menggoyang pagar Gedung DPRD Sumut. Namun mahasiswa menolak.

Selanjutnya, petugas bertindak represif. Lemparan batu terjadi dari kedua kelompok dan ada yang mengarah ke petugas polisi.

Truk water cannon dikerahkan, gas air mata pun dilepaskan. Namun polisi hanya membubarkan paksa kelompok mahasiswa.

Massa mahasiswa dipukul mundur dan berpencar ke Jalan Perdana, Jalan Kejaksaan dan Jalan Imam Bonjol depan RS Siloam. Mereka meninggalkan puluhan sepeda motor mereka berserakan di tepi jalan depan gedung Bank Mandiri. Sejumlah mahasiswa tertangkap. Saat ini situasi sudah kondusif. Polisi masih berjaga di sekitar lokasi. (mtd/min)

 

 

=======================