Seorang perempuan yang jadi korban pelecehan seksual (baju putih) mendatangi Mapolres Kota Depok, Selasa (12/9/2017). (Kompas.com/Alsadad Rudi)

medanToday.com, DEPOK – Aksi pelecehan seksual marak terjadi di Jalan Pinang yang berlokasi di kawasan Margonda, Depok belakangan ini. Sejumlah perempuan muda dikabarkan telah menjadi korban, salah satunya D (23).

D menyatakan peristiwa terakhir yang dialaminya terjadi pada Senin (11/9/2017) lalu. Ia mengaku sudah dua kali menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Pinang itu. Peristiwa pertama terjadi sekitar Juni 2017.

“Enggak cuma saya. Ada teman kosan yang pernah kena juga,” ujar D saat ditemui di Mapolres Kota Depok, Selasa.

D datang ke Mapolres Kota Depok untuk melaporkan kejadian yang dialaminya itu. Ia berharap pelaku bisa ditangkap sehingga tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.

“Karena sudah banyak (korban) yang kena. Cuma enggak berani ngelapor,” ujar karyawati ini.

Di Jalan Pinang dan sekitarnya banyak rumah kos khusus perempuan. Penghuninya rata-rata mahasiswi dan karyawati, tak terkecuali D.

D menuturkan peristiwa terakhir yang dialaminya terjadi saat ia sedang berjalan kaki melintas di Jalan Pinang. Tiba-tiba ada seorang pengguna sepeda motor mendekat dan langsung meraba dada D. Kejadian tersebut berlangsung cepat.

Setelah meraba dada D, pengguna sepeda motor tersebut langsung kabur. D sempat berteriak. Namun situasi di lingkungan sekitarnya sedang sepi. Tak ada orang yang bisa menghentikan laju sepeda motor pelaku.

Kendati demikian, D sempat menghafal pelat nomor maupun jenis kendaraan yang dipakai pelaku. Pelaku diketahui menggunakan sepeda motor matic Honda Beat warna hitam dengan pelat nomor B 3720 EAA.

“Samping kiri motornya ada stiker tulisan Metalica cuma sudah terkelupas,” kata D.

Menurut D, pola aksi yang digunakan pelaku saat peristiwa yang terakhir itu sama persis dengan yang digunakan pelaku pada peristiwa yang pertama, maupun yang dialami teman D lainnya. Pada dua peristiwa yang terjadi pelaku selalu menggunakan helm.

D tak mengetahui persis apakah mereka adalah orang yang sama. Pada peristiwa yang pertama, pelaku menggunakan motor matik Honda Vario warna putih.

“Kalaupun orangnya beda, kayaknya mereka masih satu kelompok,” kata D.(MTD/min)

=====================================