Diduga Gangguan Jiwa, Nawir Tebas Nenek & Ibu Tiri Pakai Parang

0
218
ilustrasi pembunuhan. merdeka.com

medanToday.com, SULSEL – Aksi cucu terhadap nenek dan ibunya di Kampung Bulo-bulo, Dusun Lemoa, Desa Bontolempangan, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulsel, ini sungguh biadab. Nawir (25), tegas menebas neneknya, Daeng Cani (70) dan ibu tirinya, Johra, (49), yang tengah asyik cari kutu di rumahnya, Jumat (7/9) sore.

Akibatnya, Daeng Cani meninggal di tempat akibat luka tebasan parang yang cukup parah. Sementara, Johra, kondisinya kritis karena luka parah di punggung dan tangannya yang digunakan untuk menangkis serangan Nawir.

Johra sempat dilarikan ke Puskesmas Bontolempangan, ke RS Syekh Yusuf Gowa dan kini dirujuk ke RS Ibnu Sina, Makassar. Informasi dikumpulkan kepolisian pelaku sudah lebih dari dua kali masuk rumah sakit jiwa dan selalu lari dari rumah sakit itu.

“Diduga pelaku melakukan tindakan tersebut terhadap korban karena kondisi kejiwaannya kembali terganggu atau kambuh. Dan saat ini anggota di lapangan tengah menyisir lokasi untuk mencari keberadaan pelaku yang melarikan diri usai melukai korbannya karena pelaku ini masih menguasai parangnya,” kata Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/9).

Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan menjelaskan, awalnya diketahui kalau pelaku Nawir tengah tidur di rumahnya tapi tiba-tiba keluar rumah membawa parang. Pelaku kemudian menebas Johra, ibu tirinya dari belakang yang tengah mencarikan kutu Daeng Cani di rumah sebelah.

Johra berusaha menangkis dan dalam kondisi luka parah dia berhasil lepas dari serangan Nawir kemudian lari meninggalkan Daeng Cani untuk mencari pertolongan.

“Di tengah jalan Johra ketemu Sangkala suaminya dan dia langsung dilarikan ke puskesmas. Sementara anggota Babinkamtibmas yang mendapat informasi kejadian itu langsung ke lokasi kejadian dan tidak lagi menemukan pelaku. Yang ada hanya Daeng Cani, juga kena tebas dan telah meninggal dunia,” kata AKP Mangatas Tambunan.

Dia menambahkan, pelaku saat ini masih dalam pengejaran dan anggota lainnya juga tengah mencari kebenaran soal dugaan gangguan jiwa pelaku dengan menunggu surat keterangan jiwanya dari rumah sakit. (mtd/min)

 

===========================