medanToday.com,MEDAN – Siwaji Raja alias RJ, pengusaha tambang batubara yang diduga menjadi dalang dari aksi komplotan pembunuh bayaran mengelak dari sangkaan petugas Kepolisian atas keterlibatan dirinya.
Saat menjalani pemeriksaan, ia tak mau mengakui bahwa dirinya terlibat dengan komplotan Rawi CS.
“Dia mengaku tidak terlibat dalam kasus pembunuhan bersenjata itu. RJ juga mengaku tidak mengenal para tersangka lainnya,” ujar Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho kepada wartawan, Selasa (24/1/2017) sore di Mapolrestabes Medan.
Meskipun RJ tak mau mengakui keterlibatan dirinya, Sandi mengatakan pihaknya akan tetap melakukaan penyidikan dan menahan RJ. Ia mengatakan, dugaan keterlibatan RJ dalam penembakan dan pembunuhan itu dikatakan Polisi bukan berdasarkan bukti bukan hanya pengakuan saja.
“Secepatnya akan kami buatkan berita acara konfrontir, termasuk akan kami buka semua alat bukti di antaranya bukti transfer dan lain sebagainya. Intinya, proses penyidikan tersangka RJ ini tetap akan dilanjutkan,” tegas mantan Kasat Reskrim Polres Asahan ini.
Pemeriksaan RJ dilakukan di Lantai II Gedung Sat Reskrim Polrestabes Medan. Dalam pemeriksaan tersebut, ia didampingi oleh enam orang tim kuasa hukumnya.
Setelah dijemput dari Jambi, RJ diboyong ke Polda Sumut untuk menjalani pemeriksaan singkat. Setelah itu, pria yang merupakan Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) ini dibawa ke Polrestabes Medan untuk menjalani pemeriksaan intensif.
RJ diduga terlibat dalam penembakan dan pembunuhan berecana terhadap Indra Gunawan alias Kuna pemilik toko reparasi air softgun di Jalan Ahmad Yani (Kesawan) Medan, Rabu, 18 Januari 2017 lalu.
Polisi menyatakan, RJ adalah dalang yang memesan pembunuhan terhadap Kuna kepada pelaku Rawindra alias Rawi, Jo Hendal alias Zen, Putra, Chandra alias Ayen, dan John Marwan Lubis yang telah diringkus Polisi. Dalam penangkapan tersebut, Rawi dan Putra tewas ditembak usai melawan petugas.(mtd/bwo)
================