medanToday.com, LANGKAT – Ledakan pada tangki BBM di SPBU yang berada Desa Paloh Manis, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, tiba-tiba meledak, Rabu (7/9/2017), sekitar pukul 17.00 WIB mengakibatkan dua orang terluka.
Tak hanya itu saja, ledakan keras dan semburan api yang cukup besar ke udara, membuat petugas SPBU dan warga yanh berada di lokasi berhamburan.
Dari informasi yang diperoleh, kedua korban dari ledakan itu merupakan lekerja borongan yang sedang melakukan pekerjaan pengelasan di sumber terjadinya ledakan.
Keduanya diketahui bernama, Kiki (32) warga Marindal, dan Irfan (28) warga Teladan Medan, adalah 2 orang pekerja yang menjadi korban dan mengalami luka bakar yang cukup parah.
Keterangan yang diperoleh dari Mulkan, rekan kerja korban mengatakan, saat ledakan terjadi kedua korban sedang melakukan pekerjaan pengelasan pembuatan rangka besi untuk tutup Mainhole (tutup tempat pengisian dan penyimpanan BBM ke Tangki bawah tanah).
“Letaknya itu diatas bangunan batu bata yang berbentuk segi empat dengan bahan besi siku,” jelasnya, Kamis (7/9/2017).
Belum diketahui pasti apa penyebab terjadinya ledakan dan semburan api yang cukup besar tersebut. Kuat dugaan, ledakan itu terjadi akibat percikan api dari pengelasan jatuh ke dalam tangki BBM di bawah tanah yang masih terdapat sisa-sisa BBM.
“Sebelum dilakukan pengelasan terhadap titik yang terjadi kebocoran, kami sudah melakukan pembersihan terlebih dahulu dari sisa-sisa BBM yang masih terdapat didalam tangki,” ungkap Mulkan.
Pada saat terjadi ledakan, kedua korban langsung di larikan ke Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan, guna mendapatkan perawatan medis.
Sementara itu, Officer Communication and Relations PT Pertamina MOR I Sumbagut Arya Yusa Dwicandra membenarkan peristiwa itu.
“Iya benar, dan saat ini Pertamina dibantu kepolisian masih menginvestigasi penyebab kejadian. Korban ada 2 orang sesuai info,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kedua korban saat sudah dirujuk ke RS Bina Kasih Kampunglalang. “Pengusaha SPBU akan menanggung pengobatan korban. Tidak ada korban kritis/koma,” paparnya.
“Lokasi sudah diberi police line namun SPBU tetap beroperasi,” tandasnya.
(MTD/BWO)