medanToday.com,MEDAN -Menanggapi harga jual ikan laut yang mengalami kenaikan harga beberapa waktu lalu hingga sekarang, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara, Syah Afandin angkat bicara terkait hal tersebut.
Syah Afandin mengatakan bahwa beberapa hari ini gelombang laut sedang tinggi sehingga para nelayan tidak melaut. Dimana, hasil tangkapan nelayan menjadi menurun.
“Hasil tangkapan beberapa hari ini dengan kondisi laut yang kurang bersahabat agak membuat sedikit sulit para nelayan untuk menangkap ikan. Sehingga tangkapan ikan nelayan pun menjadi berkurang. Itulah salah satu sebabnya harga ikan menjadi naik,” ucap Syah Afandin, Selasa (27/12).
Syah Afandin juga menjelaskan bahwa ini sudah menjadi fenomena tahunan yang sering terjadi ketika mendekati Tahun Baru dan Imlek.
“Setiap tahun memang sering terjadi lonjakan harga yang meningkat dan itulah yang jadi alasan utamanyanya. Tapi, biasanya setelah Imlek harganya stabil lagi karena cuaca sudah normal dan tangkapan nelayan juga sudah normal,” jelasnya.
Ditanyai antisipasi harga, Syah Afandin menambahkan bahwa kerambah atau tambak ikan merupaka solusi untuk mensiasati apabila terjadi cuaca buruk bagi nelayan.
“Jika cuaca buruk antisipasinya bisa dengan kerambah atau tambak ikan. Saya juga berharap hasil tangkapan nelayan bisa lebih baik dan ini bisa memungkinkan para nelayan di laut menjualnya sedikit lebih murah,” tuturnya.
Sementara, beberapa jenis ikan laut yang naik antara lain, ikan dencis dari harga sebelumnya Rp 25 ribu perkilogram, naik menjadi Rp 35 ribu perkilogram. Ikan tongkol dari harga Rp 25 ribu naik menjadi Rp 38-40 ribu perkilogram. Ikan gembung dari harga Rp 30 ribu perkilogramnya naik menjadi Rp 40 ribu perkilogramnya, ikan kakap dari Rp 40 ribu sekarang sudah Rp 70 ribu perkilogram.
“Naiknya harga ikan saat ini kurng lebih 20 persen dari hari biasanya,” pungkas Syah Afandin.(mtd/bwo)
===============