Festival Kopi Danau Toba Digelar Awal Desember

0
260
Ilustrasi kopi. KONTAN/Muradi/2017/08/14

medanToday.com, DANAU TOBA – Danau Toba terus memaksimalkan potensinya pascaditetapkan menjadi destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Salah satunya dengan menggelar Coffee Festival Toba 2017 di Sipinsur Park-Danau Toba yang akan dilaksanakan 2-3 Desember 2017, mendatang.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menambahkan, menikmati kopi, itu bagian dari sensasi amenitas yang kuat di Sumut. Karena itu, kopi harus selalu dipopulerkan sebagai minuman dari hasil bumi Indonesia yang khas.

“Dulu Bali, lalu Tana Toraja, sekarang Danau Toba selain wisatanya, kopinya juga sangat populer. Karena dulu wisatawan mau naik bus 10 jam datang ke Danau Toba walau hanya untuk menikmati kopinya. Sekarang orang tidak mau lagi, maunya langsung terbang sampai di lokasi,” ujar Arief Yahya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (12/11/2017).

Karena itu, aksebilitas di Danau Toba harus benar-benar ditingkatkan. Tanpa adanya bandara internasional di Danau Toba, sulit bagi tiga besar destinasi wisata terprioritas di Indonesia ini untuk menjadi destinasi wisata dunia.

“Pemerintah kini sudah menjadikan Bandara Silangit menjadi bandara internasional. Sebab, 75% wisatawan dunia datang ke Indonesia melalui jalur udara, maka bandara Silangit ini menjadi penting sekali. Dan bandara ini juga bisa memotong waktu tempuh yang panjang saat ini melalui jalur darat dari Medan ke Danau Toba yang bisa makan waktu tujuh jam,” jelas Arief Yahya.

Wakil Gubernur Sumut, Nurhajizah mengatakan, festival kopi ini merupakan usaha Sumatera Utara (Sumut) untuk mengembangkan produk kopi yang dikenal salah satu terbaik di dunia.

“Kopi-kopi yang dihasilkan Sumut ini mulai diakui dan dicari oleh para peracik kopi dunia. Nah, dalam rangka mempromosikan kopi Sumut itu, Coffee Festival Toba diyakini bisa mendatangkan wisatawan, termasuk dari mancanegara penikmat kopi,” kata Nurhajizah.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara terbesar ketiga penghasil kopi di dunia setelah Brasil dan Vietnam, dengan produksi rata-rata sebesar 685 ribu ton per-tahun (8,9%) dari produksi kopi dunia.

Saat ini, yang paling terkenal di dunia adalah Luwak Kopi dari sebelas kopi Indonesia yang telah mendunia namanya. Sedangkan kopi Sumut yang sudah mendapat pengakuan mancanegara adalah kopi Sumatera Arabika dari Simalungun Utara, kopi Sidikalang, kopi Mandailing, kopi Tarutung dan kopi Lintong.

Rencananya, Coffee Festival Toba 2017 akan diikuti 30 peserta. Selain dari sentra penghasil kopi Sumut, juga ada yang berasal dari daerah lain seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, Palembang dan Makassar. Coffee Festival Toba 2017 nanti diisi dengan berbagai kegiatan edukatif seperti workshop ‘Racik Kopi & Field Trip’, seminar, kompetisi, musik dan lain-lain.

(mtd/min)