FUAD GINTING : Kami Biasa Diremehkan

0
333
Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumut, Fuad Ginting. MTD/Ist

medanToday.com, MEDAN – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (DPW PSI Sumut) Fuad Ginting, akhirnya berbicara soal pemberitaan negatif tentang PSI akhir-akhir ini. Menurut Fuad (1/2/2019) sejak awal berdiri partainya ini sudah mendapatkan serangan dan celotehan yang diskriminatif karena isinya anak-anak muda.

“Sejak awal PSI berdiri sudah banyak yang berrceloteh bahwa partai ini tidak akan lolos verifikasi Kemenhumham dan verifikasi KPU karena isinya semua anak-anak muda. Nyatanya PSI membuktikan secara kelembagaan mampu untuk terus berkiprah dalam mewarnai politik hingga lolos menjadi partai peserta pemilu” kata Fuad.

Anak-anak muda PSI kemudian bekerja keras setelah lolos verifikasi dan menjadi peserta pemilu. Kader-kader PSI dipusat kemudian muncul di berbagai media, bersikap dan menawarkan konsep untuk politik Indonesia.

Sikap PSI ini mendapat perhatian serta pujian banyak orang hingga elektabilitas PSI terus naik dari partai nol koma kini elektabilitasnya 3%. Ini efek dari kader di daerah khususnya Sumatera Utara terus bergerak dari pintu ke pintu, door to door.

“Banyak yang nanya saya, gak cape? Kata mereka. Saya jawab, ya enggaklah, kan masih muda. kan beda daya jelajah orang yang umurnya 30 tahun dibandingkan 50 tahun. Kecepatannya juga beda, semangatnya beda dan jiwanya beda. Kami kuat” lanjut fuad

lebih lanjut menurut Fuad, banyaknya oknum-oknum yang melaporkan kader-kader PSI ke Polisi, menyerang PSI pakai spanduk fitnah hingga serangan yang sifatnya pribadi adalah konsekuensi yang haru selalu siap dihadapinya. Tapi PSI sadar bahwa partainya tidak mungkin menyenangkan semua pihak

“Bukan hak kami menyenangkan semua pihak, kami juga sadar apapun langkah kami pasti ada saja yang tidak suka dan ingin menghadang. Tapi kami yakin, kami yakin, kami tidak akan pernah sendiri. Kami akan berdiri teguh dan berjalan diatas ideologi kami yang anti-Korupsi dan menjunjung tinggi toleransi. Kami terbiasa diremehkan, tapi kami kuat karena dukungan rakyat.” Tutup Fuad. (MTD/Ril)

=========================