medanToday.com,MADINA – Gempa bumi tektonik mengguncang Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Kamis 25 Mei 2017 pukul 17.45 WIB. Dari analisa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, gempa bumi tektonik berkekuatan tersebut 5,0 skala richter (SR) itu tidak berpotensi tsunami.
“Hingga laporan ini disusun, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Hasil pemodelan tsunami yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I, Syahnan, Medan, 25 Mei 2017.
Efek gempa bumi yang didasarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG hanya berupa getaran yang dirasakan di beberapa wilayah. Di antaranya Madina, Lambak, dan Pulau Tanabala yang dirasakan pada skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).
Gempa terletak pada koordinat 0.36 LU dan 98.88 BT, tepatnya di laut pada jarak 68 kilometer (km) arah Barat Daya Madina pada kedalaman hiposenter 64 kilometer (parameter update).
Hasil analisa BMKG, gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indonesia-Australia ke bawah lempeng Eurasia dengan hiposenter 64 km. Karena hiposenter berada di kedalaman 64 km, maka gempa bumi ini disebut sebagai gempa bumi menengah.
Dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat khususnya di Pesisir Barat Madina, Pulau Tanabala dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mtd/metrotvnews.com)
====================
