medanToday.com,MEDAN – Dalam upaya menarik minat wisatawan untuk datang ke Danau Toba sekaligus memeriahkan gerhana bulan kemarin, Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) bekerja sama dengan Muda Mudi dari daerah Ajibata melaksanakan acara Gondang Naposo di Huta Pagar Batu, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir.
Gondang Naposo merupakan pesta muda mudi untuk berbudaya dan upaya untuk menemukan pasangan hidup (sirokkap ni tondi). Ritual ini puncak dari rangakaian panjang cerita asmara muda mudi di budaya batak. Berawal dari ketidaksengajaan seorang pria melihat gadis cantik yang baru selesai mandi dengan jeruk purut (marparangir), yang kemudian membawa pemuda tersebut ke upaya untuk mengenal gadis yang di lihat nya di pemandian.
Gondang Naposo lazim dilakukan pada bulan purnama. Cahaya bulan yang terang menambah kehangatan kerjasama muda mudi dari berbagi kampung. Pada acara ini akan diisi dengan tarian, tetabuhan musik dan lagu tradisi, serta nasehat.
“Kegiatan tersebut sudah langka di temui secara lengkap di Tano Batak. Untuk itu, BOPDT bekerja sama dengan Muda Mudi dari daerah Ajibata kembali mengangkat budaya ini yang bertepatan dengan fenomena alam Super Blue Blood Moon,” kata Direktur Pemasaran BOPDT, Basar Simanjuntak seperti dikutip dari siaran persnya.
Rangkaian acara dimulai dari ritual Marparangir hingga ke acara puncak Gondang Naposo tepat pada malam bulan purnama.
Acara ini akan didokumentasikan menjadi film pendek dengan tujuan menjadi pustaka visual untuk anak muda tentang bagaimana tahapan yang harus dilalui seorang pemuda untuk menemui gadis pujaan hati nya.
Selain itu, moment ini akan bercerita bagaimana meriahnya asmara pada Bulan Purnama di Tanah Batak serta bisa menjadi paket wisata yang menarik untuk mendongkrak pariwisata Danau Toba.
“Bulan Tula, dimana bulan terlihat lebih besar dari biasanya dan merah menunjukkan semangat dan persatuan lapisan masyarakat untuk menghadapi tahun 2018. Tantangan ekonomi dan pariwisata harus dihadapi bersama sama. Tidak bisa hanya pemerintah saja. Tidak bisa hanya masyarakat saja. Pemerintah, industri dan masyarakat bersinergi menuju pengembangan destinasi pariwisata kelas dunia. Masyarakat terpanggil untuk menggali warisan budaya terdahulu dan terbuka peluang untuk mempertunjukkannya kepada wisatawan dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal” Kata Basar.
Pemerintah kian gencar mempromosikan 10 destinasi wisata baru yang disebut “Bali Baru”, salah satunya Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara.
Di 2019, kunjungan wisatawan mancanegara ke salah satu danau vulkanik terbesar di dunia itu ditargetkan mencapai 1 juta orang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memperkirakan uang yang beredar di sekitar Danau Toba sedikitnya mencapai Rp13 triliun hingga Rp20 triliun, sehingga mampu menggerakkan ekonomi daerah.
“Kalau tourism tumbuh, maka ekonomi masyarakat juga akan naik. Kita akan kejar target wisatawan ke sana bisa mencapai 1 juta orang, dan itu bukan perkara mudah. Harus banyak event yang harus digelar untuk memacu minat wisawatan terutama wisawatan mancanegara datang,” ungkapnya.
Pasca beroperasinya Bandara Silangit di Tapanuli Utara pada 28 Oktober 2017 lalu, saat ini sejumlah maskapai sudah melakukan penerbangan langsung ke Silangit, sehingga mempermudah akses wisatawan yang ingin menikmati indahnya alam Danau Toba dan budaya masyarakatnya yang tinggi.(mtd/min)
=================