medanToday.com, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi mengatakan, peringatan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, jangan lagi hanya menjadi kegiatan seremonial belaka.
“Semoga kita tidak terjebak pada euforia peringatan yang bersifat seremonial dan simbolik belaka. Justru hari ini adalah hari yang tepat bagi kita semua untuk merenung dan mengevaluasi tentang apa-apa saja yang telah kita upayakan untuk menjaga kelestarian bumi yang kita huni bersama ini,” katanya pada peringatan Hari Bumi Sedunia Tingkat Nasional dan Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup (KNLH) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) 2018, di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (22/4/2018).
Erry menjelaskan, sampah merupakan salah satu masalah serius yang menjadi penghambat upaya pelestarian lingkungan. Tahun 2017 di Sumatera Utara (Sumut) tercatat ada timbulan sampah mencapai 2.416.645 ton per-tahun. Khusus Kota Medan, tercatat timbulan sampah sebesar 504.977,5 ton per-tahun.
Pengelolaan sampah di Sumut dilakukan melalui prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce) dan Bank Sampah. “Di Provinsi Sumut saat ini memiliki 207 Bank Sampah. Namun, sebagian bank sampah tersebut tidak terkelola dengan baik karena masyarakat masih membuang sampah ke sungai dan sembarang tempat,” ujarnya.
Erry berpesan, agar semua pihak mau bekerja sama untuk menjaga dan melindungi kelestarian bumi. “Tidak hanya menjadi tugas pemerintah, kita semua yang tinggal di bumi ini harus bekerja sama. Mulai dengan langkah-langkah sederhana, minimal tidak membuang sampah ke sungai atau sembarangan,” pesannya.
Erry juga mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan atas terlaksananya Launching Medan Zero Waste City 2020. “Ini merupakan salah satu langkah besar sebagai upaya pelestarian lingkungan. Pemprovsu siap mendukung terwujudnya Medan yang bersih dari sampah di tahun 2020,” ungkapnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia (RI) Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSc juga menyampaikan, semangat melindungi bumi adalah tentang kerja sama.
“Apa yang kita saksikan hari ini, Walhi, seluruh aktivis lingkungan, masyarakat, Walikota Medan, dan Gubernur Sumut, berada di Lapangan Merdeka merupakan bukti penting bahwa pemerintah dan publik bisa bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik,” jelasnya.
Setelah Launching Medan Zero Waste City 2020, selanjutnya Siti Nurbaya berharap Kota Medan akan bergabung dengan beberapa kota lainnya untuk merintis kepemimpinan lingkungan sejak dini di tengah masyarakat peduli lingkungan.
“Menyusul Kota Bandung, Surabaya, dan Makassar, saya mengajak Medan untuk menjalankan program yang bisa mempersiapkan dan melahirkan pemimpin-pemimpin lingkungan tingkat anak dan remaja,” harapnya.
Siti Nurbaya juga mengajak semua kalangan yang hadir, khususnya generasi muda Indonesia, untuk terlibat dalam langkah-langkah koreksi yang sedang dilakukan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi, khususnya dalam sektor kehutanan dan lingkungan. Beberapa diantaranya yaitu berkaitan dengan ketimpangan penguasaan ruang atau sumber daya alam yang sudah berlangsung begitu lama. Selanjutnya, pemulihan kualitas lingkungan baik di darat, udara, laut, dan pesisir dari kerusakan dan pencemaran.
“Kemudian, gerakan zero waste dan pengembangan model ekonomi hijau yang dapat mengantarkan kepada keadilan, kesejahteraan, dan kelestarian bagi kepentingan antar generasi,” tambahnya.
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengucapkan terima kasih kepada Menteri LHK RI karena telah mempercayakan Kota Medan menjadi tuan rumah Peringatan Hari Bumi Sedunia Tingkat Nasional 2018.
Bagi walikota, kepercayaan dari Menteri LHK itu, termasuk launching Medan Zero Waste City 2020 tentunya semakin memotivasi seluruh jajaran Pemko Medan untuk menjdikan Kota Medan lebih bersih. Diungkapkan Walikota, persoalan sampah kini menjadi perhatian serius Pemko Medan.
“Setiap harinya kota yang memiliki luas sekitar 26.000 hektar ini menghasilkan sampah sebanyak 2500-3000 ton. Pengelolaan sampah selama ini dilakukan secara konvensional. Artinya, sampah yang ada diangkut dan dibuang ke Tempat Pembungan Akhir (TPA),” cetusnya.
Di masa depan, Dzulmi berharap dan ingin berupaya agar pengelolaan sampah di Kota Medan dilakukan dengan menggunakan teknologi. Selain mengatasi masalah sampah, juga menghasilkan energi terbarukan.
Peringatan Hari Bumi Sedunia Tingkat Nasional 2018 diawali dengan pelepasan Karnaval Hari Bumi oleh Gubsu, Menteri LHK RI, Walikota Medan, dan Direktur Eksekuti Nasional Walhi. Acara berlangsung meriah dan melibatkan sekitar 2000-an orang, baik dari masyarakat umum, pegiat lingkungan, dan komunitas-komunitas lingkungan yang ada di Medan dan Sumut. Selain itu, hadir pula delegasi-delegasi Walhi dari 27 provinsi indonesia. (mtd/yud)