Hj Rangkayo Rahmawaty Dinobatkan Sebagai Bundo Kanduang Sumatera Utara

0
527
penganugerahan Bundo Kanduang kepada Ketua Umum Pasatuan Induak Bareh (PIB) Hj. Rangkayo Rahmawaty (IST)

medanToda.com, MEDAN – Ketua Umum YPSA Hj Rangkayo Rahmawaty Sofyan Raz dinobatkan sebagai Bundo Kanduang perwakilan Sumatera Utara oleh Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Sumatera Barat Drs. M. Sayuti Datuak Rajo Panghulu, M.Pd.

Penobatan ini dilangsungkan saat acara
Medan Minangkabau Fest 2017, Rabu (13/9/2017) di Raz Hotel & Convention Medan.

Menurut Sayuti penobatan penganugerahan Bundo Kanduang kepada Ketua Umum Pasatuan Induak Bareh (PIB) Hj. Rangkayo Rahmawaty dilihat dari berbagai aspek. Antara lain Hj Rangkayo Rahmawaty seorang tokoh wanita Minang di Sumatera Utara yang sangat peduli dengan suku dan orang Minang Sumatera Utara.

Kedua, Hj Rangkayo Rahmawaty seorang tokoh Minang Sumatera Utara yang sangat peduli pendidikan Islam.

“Maka pantaslah Hj Rangkayo Rahmawaty, kami anugerahi Bundo Kanduang dan Rahmawaty kami beri gelar Rangkayo”, ujarnya.

Wagubsu Dr Nurhajizah Marpaung mengapresiasi gelaran Medan Minangkabau Fest yang diinisiasi Pasatuan Induak Bareh Sumatera Utara.

Hal tersebut disampaikan Wagubsu Nurhajizah Marpaung dalam sambutannya saat membuka Medan Minangkabau Fest 2017, Rabu (13/9/2017) di Raz Hotel & Convention Jl Dr Mansyur Medan.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua umum Pasatuan Induak Baleh Rahmawaty Sofyan Raz, Ketua Dewan Pembina YPSA Sofyan Raz, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Minangkabau (LKAM) Sumatera Barat Drs M Sayuti M.Pd, pemangku adat, alim-ulama, niniak mamak, cadiak pandai, dan masyarakat Minangkabau yang ada di Sumatera Utara, Konjen Polandia, Konjen Belanda, mewakili Pangdam, mewakili Kapolda, dan mewakili Walikota Medan.

Selain itu kehadiran orgisasi perempuan seperti persatuan Induak Bareh juga diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan Provinsi Sumatera Utara.

“Karena kompetisi global saat ini menuntut keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, swasta dan kelompok-kelompok masyarakat social,” ujar Nurhajizah.

Wagubsu pada kesempatan tersebut mengapresiasi organisasi Induak Bareh yang kelahirannya dibangun atas dasar prinsip kebersamaan, kekeluargaan dan kesetiakawanan telah menunjukkan kiprahnya ditengah-tengah masyarakat Sumatera Utara.

Kebersamaan tentu akan selalu baik daripada bercerai berai, seperti kata pepatah Minang, barek samo dipikua, ringan samo dijinjing. Ka bukit samo mandaki, ka lurah samo manurun. Sakabek bak siriah, sarumpun bak sarai. Satumpuak bak pinang, sadanciang bak basi, saciok bak ayam.

pepatah ini adalah kebersamaan yang terjalin lanjut Nurhajizah membuat mampu menghadapi situasi apapun. Kebersamaan juga melahirkan kekuatan untuk menghadapi tekanan.

Kehadiran Pasatuan Induak Bareh ditengah masyarakat Sumatera Utara sejadinya adalah bentuk dari kepedulian masyarakat minang untuk berperan aktif dalam membangun provinsi Sumatera Utara.

Meskipun organisasi ini adalah organisasi yang berbasis pada ikatan minang, Namun kami sama sekali tidak khawatir organisasi ini akan membatasi diri pada sekat-sekat kultural yang ada.

Nurhajizah pada kesempatan itu berharap organisasi-organisasi yang ada seperti Pasatuan Induak Bareh juga dapat membantu masyarakat dengan memberikan lapangan pekerjaan agar masyarakat khususnya generasi perempuan tidak terjerumus pada perbuatan-perbuatan yang dapat merusak masa depan mereka, terkhusus bagi generasi muda perempuan.

“Mari kita cegah anak-anak kita khusus generasi penerus perempuan agar tidak terjerumus lebih jauh lagi kepada perbuatan-perbuatan yang merusak masa depan mereka,” ujar Wagubsu.

Ketua Umum Pasatuan Induak Bareh Hj Rahmawaty Sofyan Raz mengatakan bahwa Pasatuan Induak Bareh didirikan selain dari kecintaan terhadap tanah Minangkabau juga Pasatuan Induak Baleh terpanggil menjadi guru dan Pembina madrasah pertama bagi seseorang sejak dini.

“Kekayaan adat budaya Minangkabau lama kelamaan semakin hilang. Induak Bareh terpanggil untuk membangkitkannya kembali,” ujar Rahmawaty.

Gelaran Medan Minangkabau Fest 2017 ini diisi dengan berbagai perlombaan seperti lomba fotografi, lomba pantun, dan melukis nuansa Minang. Kuliner Minangkabau juga meramaikan bazar di MMF 2017.(MTD/min)

=====================================