Ini Tips Cara Menghilangkan Rasa Bosan Anak saat Belajar Daring

0
136
ILUSTRASI. (sumber:internet)

medanToday.com,BINJAI – Perubahan budaya siswa selama masa pandemi covid-19 tak dapat dipungkiri. Pengawas Madya Dinas Pendidikan Kota Binjai, Maulana Edi Saputra mengatakan perubahan ini memicu dan memaksa masyarakat agar mau berevolusi dari kebiasaan lama menuju sebuah kebiasaan baru.

Lalu bagaimana Pendidikan kita di masa pandemi? Jika dulu siswa selalu datang ke sekolah dan menerima materi dari guru dan teman-temannya, maka saat ini siswa harus beradaptasi dengan perubahan budaya belajar yang telah ditetapkan yaitu secara online atau daring.

Lalu bagaimana menghilangkan rasa bosan saat belajar daring? Edi Saputra mengatakan, pertama berlakulah yang positif, apabila anak-anak sudah bosan mereka bisa mendengarkan musik terlebih dahulu.

Kedua diselingi dengan video yang bisa membuat mereka lebih tertarik atau bisa membicarakan tentang makanan atau memberikan mereka untuk ngemil pada saat pembelajaran.

“Ketiga orangtua bisa mengajak anak-anak keluar rumah, hanya di sekitar rumah saja,” ujarnya saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara bertajuk “Membentuk Karakter dan Perilaku Siswa di Era Digital” beberapa hari lalu.

Operational Manager PT. Mega Laras Lestari, Asrul Sani, menyampaikan karakter adalah ciri khas perilaku seseorang yang membedakan dengan orang lain. Karakter yang melekat pada siswa tentu dipengaruhi oleh interaksi antara siswa satu dan lainnya, antara siswa dan guru, antara siswa dan lingkungan sekolah.

“Sifat atau perilaku siswa yang menonjol dan perlu ditingkatkan tentunya adalah sifat ataupun perilaku yang baik dan positif,” ungkapnya.

Dosen, Penulis Buku, Penggiat Taman Bacaan KBM, Resista Vikaliana, S.Si, M.M mengatakan tiga kunci aman berinternet yaitu pikirkan dulu sebelum menerima permintaan, pikirkan dulu sebelum membagikan sesuatu, dan pikirkan dulu sebelum mengirim sesuatu.

Dosen Universitas Muslim Nusantara Al-Washliah Medan, Syahran Yusuf, M.Pd menuturkan character education partnership, pendidikan karakter adalah gerakan nasional yang menciptakan sekolah yang menumbuhkan generasi muda yang etis, bertanggung jawab dan peduli dengan memodelkan dan mengajarkan karakter yang baik melalui penekanan pada nilai-nilai universal.

Menurut Lickona;1992 dan Nopan Omeri;2005 ada beberapa komponen karakter seperti; moral knowing, moral feeling, moral action, etika dan akhlak. Kemudian kemendiknas; 2011 terdapat 18 karakter salah satunya yaitu; religius, jujur, toleransi dan disiplin. Tidak semua siswa bisa memiliki 18 karakter tersebut. Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi, fungsi perbaikan dan penguatan dan fungsi penyaring.

Mega Novelia selaku Key Opinion Leader menyampaikan kita sebagai orang tua kita harus bisa mendampingi anak agar bisa diawai.

“Kita sebagai orang tua yang mendampingi kita juga harus bisa memahami anak kita kalau mereka sudah bosan, kita bisa menyediakan cemilan untuk menemani mereka pada saat belajar. Kita juga harus bisa cakap digital untuk memberikan informasi ke anak kita,” jelasnya.

===========================