medanToday.com, JAKARTA – Ada banyak kondisi yang tak terduga saat berada dalam penerbangan. Mulai dari anak kecil yang menangis sampai penumpang yang bertengkar.
Tapi ada kondisi yang paling menyeramkan, yaitu saat penumpang mendadak sakit dan meninggal dunia.
Sebanyak 3 miliar orang melakukan penerbangan setiap tahunnya. Walau jumlah penumpang yang meninggal dunia dalam penerbangan rendah, namun tetap saja ada kasus yang terjadi.
Dilansir dari Travel and Leisure pada Senin (6/3), setiap maskapai penerbangan memiliki aturan yang berbeda dalam hal menangani kasus meninggalnya penumpang.
Aturan tersebut juga berdasarkan penyebab meninggalnya penumpang.
Hingga saat ini, tak ada aturan baku yang diberlakukan untuk seluruh maskapai penerbangan.
“Kami memiliki prosedur untuk menangani penumpang yang sakit dalam penerbangan,” kata juru bicara American Airlines, Ross Feinstein.
“Dan hanya praktisi medis yang bisa menyatakan kondisi kematian penumpang,” lanjutnya.
Jika tak ada dokter atau orang dengan lisensi medis yang berada dalam penerbangan, pihak maskapai akan menghubungi pihak rumah sakit setelah mendarat di bandara.
“Pramugari kami dilatih untuk menangani penumpang yang sedang sakit. Namun, kami tetap akan menghubungi pihak rumah sakit setelah mendarat,” ujar Feinstein.
Juru bicara maskapai JetBlue dan Southwest Airlines menyatakan hal yang senada.
“Yang akan dilakukan oleh pramugari ialah mencari penumpang dengan lisensi medis atau menghubungi pihak rumah sakit untuk menangangi penumpang yang sedang sakit,” kata juru bicara Southwest, Cindy Hermosillo.
Kalau ada penumpang meninggal dalam penerbangan, pramugari akan mengecek status organ vital penumpang, namun mereka tidak diperkenankan untuk menyatakan kondisi meninggalnya penumpang.
Mayat penumpang lalu akan dipindahkan ke bangku yang kosong, dipasangi sabuk pengaman, dan ditutup dengan selimut.
Kalau tidak ada bangku kosong, maka mayat akan diperlakukan seperti itu di bangkunya.
Maskapai Singapore Airlines memiliki ruangan terpisah untuk menempatkan mayat penumpang, seperti yang dilansir dari The Guardian. Tapi saat ini, ruangan tersebut ditiadakan.
Dalam wawancara dengan BBC, seorang instruktur maskapai British Airways mengatakan kepada pramugari kalau menempatkan mayat dalam kamar mandi kabin pesawat bukanlah tindakan yang bijaksana.
“Menempatkan mayat dalam kamar mandi bukanlah tindakan yang bijaksana. Itu tindakan yang kurang menghormati,” katanya.
(mtd/min)