Kak Seto Minta Pengungsi Gunung Agung Tenang demi Kesehatan Mental Anak

0
219
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi (ketiga kiri) bernyanyi bersama sejumlah anak pengungsi Gunung Agung di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali, Minggu (1/10/2017). Hingga saat ini sebanyak 2.399 pengungsi dinyatakan telah kembali ke kampungnya dan pemerintah berencana memulangkan sekitar 75.000 jiwa yang berasal dari kawasan berjarak lebih dari 12km karena dinilai aman dari bencana apabila Gunung Agung meletus.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)

medanToday.com, KLUNGKUNG – Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesi Seto Mulyadi (66) atau Kak Seto mengunjungi dan menghibur anak-anak pengungsi Gunung Agung yang menginap di Gor Swecapura, Minggu (1/10/2017).

Dengan senyum yang khas, Kak Seto mengajak mereka bermain tebak lagu dan meminta beberapa anak siswa kelas VI SD untuk maju ke depan.

“Sekarang kita bermain berpacu dalam melodi. Anak-anak yang maju menebak lagu apa ya ini,” kata pemerhati anak tersebut.

Dengan semangat, para bocah menyebutkan judul lagu-lagu kebangsaan, seperti Padamu Negeri, Halo-halo Bandung, dan Ibu kita Kartini.

“Walaupun tinggal di pengungsian, anak-anak harus tetap semangat. Tidak boleh sedih dan harus tetap rajin belajar,” katanya.

Selain itu, Kak Seto juga berpesan kepada orangtua agar tetap menjaga anak-anak sehingga tetap tegar dan melakukan kegiatan memungkinkan mereka sibuk.

Selain itu, orangtua juga harus tenang karena anak-anak bercermin pada kondisi emosional orangtuanya.

“Jadi harus mengubah paradigma mendidik anak-anak dalam situasi semacam ini. Jika selama ini mendidik dengan keras, tolong itu ditinggalkan,” jelasnya.

Dalam situasi bencana, anak-anak adalah golongan rentan dan mereka bisa menjadi agresif atau sebaliknya, yaitu memilih menghindar, kabur, atau menunjukkan penyimpangan lain. Karena itu, orangtua harus menjaga situasi agar tetap tenang.

(mtd/min)