medanToday.com,MEDAN – Berangkat dari sebuah kegelisahan melihat kebersihan alam sekeliling pantai di Australia, seorang dara belia berparas anggun bernama Rani Jambak menyuarakannya dalam musik sebagai bentuk kampanye kepedulian akan kebersihan lingkungan di Sumatera Utara.

Sebuah lagu berjudul “NATURE” yang merupakan ciptaan Rani sendiri akan dilaunching pada Sabtu 15 September 2018 di Degil House, Medan. “Launching musik dan video “NATURE” ini bertepatan juga dengan peringatan World Clean Up Day,” ungkap Rani di Medan,Kamis (13/9).

Pada World Clean up Day yang diperingati pada 15 September 2018 akan dilaksanakan kegiatan bersih bersih serentak di 150 negara. Momen ini juga diambil oleh Rani Jambak untuk merilis Video Musik “Nature” sebagai bentuk partisipasi dan dukungannya dalam aksi melindungi alam melalui musik.

Lagu “NATURE” sendiri terinspirasi saat Rani mengemban ilmu di Sydney.Dara muda asal Perbaungan ini mengakui sering bepergian mengunjungi banyak lokasi wisata alam di Sydney dan tempat yang paling disukainya adalah pantai. Mengingat lokasi kota Sydney yang terletak di salah satu pinggiran benua Australia, maka wajar bila Sydney memiliki banyak pantai yang indah.

“Lagu ini merupakan refleksi diri dari pengalaman saya menikmati dan melihat alam di Sydney,” kenang Rani.

Rani mengenang, keindahan alam pantai di Sydney semakin luar biasa karena tidak ada sampah yang berserakan meski masyarakat tidak perlu membayar tiket masuk. Masyarakat lokal dan turis yang datang pun turut saling menjaga kebersihan alam.

Berbanding terbalik dirasakan putri asal Serdang Bedagai ini yang juga memiliki banyak wisata pantai, sama halnya seperti di Sydney. Hanya saja, tambah Rani pantai di kampung halamannya sendiri keindahannya tidak terlihat karena tertutup oleh sampah sampah berserakan.

Rani pun menyadari banyaknya ketimpangan kesadaran sosial mengenai penjagaan alam. Sampah sangat banyak berserakan, meski pengunjung harus membayar tiket untuk masuk.

“Secara umum, pantai-pantai di Indonesia juga tidak kalah menarik dan indah. Namun sampah selalu menjadi pusat perhatian yang sering diabaikan, terutama plastik,” tambah Rani.

Sebuah quote yang Rani temukan di Melbourne Museum adalah “You never take more than you need” yaitu mengenai praktek environment sustainability pada masyarakat Aborigin Australia.

Hal tersebut sangat menggugah dan menyadarkan pribadi Rani bahwa manusia pada jaman dahulu lebih menghargai dan memikirkan keseimbangan alam ketimbang manusia modern zaman sekarang.

“Melalui pengalaman dan kesadaran inilah akhirnya Saya menciptakan lagu bertemakan alam. Sebagai bentuk kesadaran dan dukungan seorang seniman terhadap aktivis lingkungan,” ucap Rani.

lagu “NATURE” sendiri dikemas dengan komposisi musik elektronik dan clap sticks Aborigin yang dimainkan dengan menggunakan pola ritem Rebana Melayu. Sementara untuk video klipnya sendiri, yang digarap oleh sineas muda Roymanta Sembiring menyajikan cerita dalam lirik yang dikonversikan dalam visual yang menarik.

“Saya menggunakan teknik storytelling dan pengambilan gambar yang maksimal.Ada beberapa setting lokasi yang dipilih untuk membangun cerita “Nature”. Mulai dari Air Terjun Siringo Ringo di Silalahi, hutan di Berastagi, ruang gelap (reflection) dan kamar. Kekuatan dari keindahan alam sangat ditonjolkan demi membangun kesadaran masyarakat untuk melindungi keindahan tersebut,” ungkap Roymanta Sembiring.

Sebelumnya, pada 20 Agustus lalu Rani Jambak juga merilis lagu Falling in Love dan Nature di berbagai media streaming musik seperti Spotify, iTunes, Apple Music,Dezeer,Amazon Music.

Lagu Nature sendiri bagi Rani Jambak merupakan lagu yang sangat spesial karena kali pertama baginya menulis lagu tentang isu global yaitu alam. Rani berharap lagu ini dapat memberikan dampak positif ke masyarakat,khususnya kesadaran melindungi alam semesta.(mtd/min)

=============================