medanToday.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (10/11/2017) turun 0,34% ke posisi 6.021,83.
Penurunan tersebut membuat IHSG terkoreksi selama tiga hari berturut-turut.
Sebelumnya, indeks sempat mencetak rekor baru pada Selasa (7/11/2017) di level 6.060,45. Artinya, hingga penutupan pekan ini, indeks melemah 0,64% dari rekor tertingginya.
Dalam sepekan, data RTI menyebutkan, indeks masih mencatatkan net sell asing sebesar Rp 1,91 triliun.
Muhammad Nafan Aji Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, pergerakan IHSG selama sepekan ini diwarnai koreksi sehat. Secara umum, hal ini disebabkan minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2017 di bawah perkiraan.
“Selain itu, data indeks keyakinan konsumen dan tingkat penjualan eceran berada di bawah ekspektasi pelaku pasar. Sementara itu, cadangan devisa juga tergerus,” terang Nafan kepada KONTAN, Jumat (10/11/2017).
Bukan cuma dari dalam negeri, tekanan juga muncul dari global. Diantaranya ketidakpastian politik yang terjadi di Arab Saudi di tengah-tengah komitmen kuat dari pemerintah Arab Saudi untuk memberantas tindak pidana korupsi.
Selain itu, kebijakan reformasi pajak yang dicetuskan oleh Presiden Trump masih belum ada titik terang.
“Hingga saat ini, RUU tersebut masih dirumuskan oleh lembaga eksekutif maupun legislatif di Amerika Serikat. Dengan demikian, para pelaku pasar global sangat menyayangkan hal tersebut,” lanjutnya.
Pada pekan depan, secara teknikal, pada weekly chart terlihat pola bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat lanjutan. Dengan demikian, IHSG akan bergerak secara variatif dengan penguatan yang masih terbatas.
Pelaku pasar juga masih menantikan kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan 7DRRR. Sedangkan dari luar negeri, data industri Tiongkok, data inflasi di Inggris dan AS, serta statement dari pejabat The Fed sangat dinantikan oleh para pelaku pasar.
“Jika data ekspor-impor yang akan dirilis pekan depan cukup baik, maka hal ini menjadi katalis positif. Range IHSG pekan depan 5.965-6.085,” proyeksi Nafan.
(mtd/min)