Bom di Surabaya. ©istimewa

medanToday.com, SuRABAYA – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin menduga, ledakan di tiga gereja di Surabaya merupakan imbas dari kerusuhan di Mako Brimob Depok. Sebab, sebelumnya tidak pernah ada tanda-tanda ancaman apapun di Jawa Timur.

“Kemungkinan imbas kejadian di Jakarta (Mako Brimob). Sudah viral, imbauan pimpinannya untuk berjihad. Setelah kejadian di Mako Brimob juga masih ada teroris yang ditangkap, juga ada satu polisi yang menjadi korban jiwa,” ujar Machfud saat berada di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan Jalan Arjuna Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi.

Ia menjelaskan, pelaku ledakan bom Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Jalan Ngagel Madya diduga melakukan aksinya dengan mengendarai sepeda motor. Sementara di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan Jalan Arjuna menggunakan mobil.

Kapolda memastikan, ada 8 korban jiwa dan 35 korban luka-luka dalam ledakan bom Surabaya pagi ini. Kapolda juga menyampaikan turut berduka atas kejadian ini.”Warga Jawa Timur, dan khususnya warga Surabaya berduka,” kata Machfud. (mtd/min)

 

=================================