medanToday.com,MEDAN – Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho menyesalkan peristiwa pengeroyokan yang menimpa AKP Akhirudin Rangkuti. Ia menyatakan, masih banyak pihak yang tidak rela Kota Medan bersih dari peredaran narkoba.
“Masih banyak pihak yang enggak rela kalau Medan ini bersih dari peredaran narkoba. Contohnya dalam kasus ini, narkoba tidak hanya tanggung jawab polisi tapi tanggung jawab semua masyarakat. Kita enggak pernah berhenti melawan narkoba. Paling penting adalah masyarakat punya daya tolak dan daya cegah mulai dari lingkungan kita,” terang Sandi, Rabu 19 April 2017 di Mapolrestabes Medan.
Sandi menambahkan, saat ini kondisi anggota Polri yang bertugas di Direktorat Reserse Narkoba (Dit Resnarkoba) Polda Sumut (AKP Akhirudin Rangkuti) sangat memprihatinkan.
Beliau mengalami luka serius pada bagian kepala, dimana tulang tengkorak retak. Korban pun harus mendapatkan 81 jahitan di kepala selain itu ia mengalami kaki patah.
“Luka anggota sangat serius dan kini kondisinya masih memprihatinkan. Saat ini beliau masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Jadi sebelum melakukan penganiayaan, para pelaku sudah memakai narkoba sehingga tak punya akal sehat lagi,” ungkap Sandi.
Saat ini, pihaknya pun masih memburu tujuh pelaku lainnya yang masih DPO. Sandi pun mengimbau kepada para pelaku lainnya yang masih berkeliaran agar segera menyerahkan diri ke Polrestabes Medan. Jika tidak, ia pastikan akan ditindak tegas.
“Untuk tujuh orang pelaku lainnya yang DPO berinisial OK, DS, AB alias A, S, SL, HD dan MD kita imbau segera serahkan diri. Para pelaku dijerat Pasal 214 ayat 1 dan 2, Pasal 160 atau Pasal 170 ayat 1 subs Pasal 351 KUHPidana,” pungkas Sapungka. (mtd/bwo)
==============