Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah. (Ist)

medanToday.com, SUMUT – Penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami perubahan signifikan. Hal itu bisa dilihat dari jumlah kasus terpapar mulai menurun hingga provinsi ini keluar dari zona merah.

“Berdasarkan maping zonasi, risiko Covid-19 di Sumut sudah menurun. Bahkan saat ini tidak ada lagi zona merah,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, Jumat (6/11).

Aris menjelaskan, pemetaan risiko kondisi pada 25 Oktober 2020 secara umum, zonasi di Sumut berwarna orange (resiko sedang). “Sedangkan dua daerah yakni Kabupaten Humbang Hasundutan dan Nias masih berwarna kuning atau risiko rendah,” jelasnya.

Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, pemetaan risiko zonasi di Sumut pada 6 November 2020, terjadi perubahan daerah yang awalnya berada di zona kuning menjadi orange, yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan. Posisinya digantikan Kabupaten Asahan, dari zona orange menjadi kuning.

Terkait angka kematian akibat Covid-19 di Sumut, berada di atas rata-rata yakni empat persen. Dari 13 ribu kasus terkonfirmasi, hanya 500 jiwa lebih yang meninggal dunia.

“Kalau rata-rata angka kematian dunia yakni dua persen dan nasional tiga persen,” ungkapnya.

Menurut Aris, angka kematian umumnya terjadi pada usia di atas produktif. Dan para pasien yang meninggal dunia rata-rata memiliki penyakit penyerta
(Komorbid).

“Kematian yang terjadi umumnya bukan murni karena Covid-19, walaupun virus ini dapat memperberat komorbidnya. Jadi, rata-rata bukan murni Corona,” pungkasnya. (mtd/cis)