medanToday.com, SAMARINDA – Kobaran api menghanguskan 7 rumah di Jala Pesut RT 16, Samarinda, Kalimantan Timur. Dugaan sementara, kemunculan api akibat korsleting listrik. Warga atas nama Gatot Prakoso (53), meregang nyawa akibat serangan jantung.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 05.30 WITA. Dari keterangan saksi, api berkobar dari salah satu bagian belakang rumah warga, setelah terlihat kepulan asap tebal, usai waktu salat Subuh.
“Dari salah satu saksi, terdengar suara seperti korsleting listrik. Jadi, saksi ini naik ke lantai dua, dan melihat asap mengepul di rumah sebelahnya,” kata Petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Samarinda, Nanang Arifin, dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (9/9).
Nanang menerangkan, pintu rumah yang terlihat kepulan asap tebal itu sempat terkunci. Setelah dibuka, api terlihat membesar, dan saksi lantas meminta pertolongan. “Rumah itu, ditinggal penghuninya yang masih berada di Tanah Suci,” ujar Nanang.
Bangunan rumah warga yang terbuat dari kayu, mengakibatkan api dengan cepat berkobar hebat. Terlebih lagi, lokasi kejadian yang berada di dalam gang yang cukup sempit, sempat menjadi kendala petugas pemadam.
“Akses jalan utama ke lokasi, juga cukup padat, karena melalui pasar. Ada 12 unit mobil Damkar, dan puluhan portabel dari relawan se-Samarinda, yang ikut memadamkan api,” tambah Nanang.
Satu jam kemudian, api berhasil dipadamkan. Dari keterangan Lurah Sungai Dama dan juga ketua RT 16, sementara kebakaran menghanguskan 7 bangunan yang dihuni sekitar 15 kepala keluarga 41 jiwa. Dimana, 5 bangunan diantaranya rusak berat. Selain itu, api juga menghanguskan 1 motor. “Satu orang warga, Gatot Prakoso, meninggal dunia karena serangan jantung saat kejadian kebakaran,” demikian Nanang.
Meski peristiwa itu diduga akibat korsleting listrik, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Purwanto, saat dikonfirmasi merdeka.com terpisah memastikan kepolisian tengah menyelidiki peristiwa itu. (mtd/min)
==============================