medanToday.com,MEDAN, Anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Siti Suciati turut sedih mengetahui Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis), bernama Neneng di Kebun Binatang Medan, Simalingkar B, mati pada Sabtu (25/1) kemarin. Alasan sakit merupakan penyebab kematian gajah yang telah puluhan tahun berada di Medan Zoo itu.
Kepada wartawan, Senin (28/1), Suci mengaku kaget setelah mendengar kabar duka dari Medan Zoo. Walaupun petugas dan dokter hewan sudah berupaya merawat demi kesembuhan Neneng.
“Secara usia dia gajah yang sudah tua. Tak tanggung, 57 botol infus sudah masuk ke dalam tubuh Neneng, tapi, apa daya, manusia cuma berusaha, akhirnya Neneng mati,”kata Suci di Kantor DPRD Kota Medan.
Suci meminta kepada petugas Medan Zoo dan tim dokter hewan Medan Zoo agar meningkatkan pelayanan dan perawatan terhadap hewan-hewan di lingkungan kebun binatang. Agar seluruh binatang terus sehat dan menjadi daya pikat wisatawan di luar Kota Medan.
“Saya kira, investigasi medis jenazah untuk memeriksa sebab kematian neneng atau Nekropsi cukup baik dilakukan. Agar kita sama-sama tahu karena apa Neneng mati. Pasalnya, tim dokter juga sudah memberikan vitamin dan antibiotik untuk Neneng ketika sakit. Tapi, Neneng yang enggan makan hanya mempersulit penyembuhannya,”ujar Suci.
Sementara itu, Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan, Putrama Al Khairy mengatakan, gajah betina bernama Neneng ini usianya sudah 55 tahun. Neneng adalah daya tarik pengunjung saat berada di Medan Zoo.
Tapi, sekitar 4 hari sebelum mati, Neneng sempat memilih-milih makanan dan akhirnya menutup mulutnya tak mau makan sama sekali. Hanya 57 botol infus yang masuk ke tubuh Neneng.
Dokter hewan di Medan Zoo, Sucitrawan menyatakan, faktor usia menyebab Neneng meninggal dunia Sabtu (25/1) pagi kemarin. Kini, tim dokter masih melakukan nekropsi guna mengetahui penyebab pasti kematian Neneng.(mtd/den)
=======================