medanToday.com, JAKARTA – Konferensi dan Pameran Perkebunan berskala Internasional yakni World Plantation Conferences and Exhibition (WPLACE) 2017, akan digelar di Jakarta pada 18 hingga 20 Oktober 2017.
Direktur Utama PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Teguh Wahyudi, mengatakan, sedianya acara tersebut akan dilaksanakan di Bali, namun dengan menyesuaikan kondisi terkait status Gunung Agung, maka dipindahkan menjadi di Jakarta.
Teguh mengatakan, acara tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan semangat dan daya saing sektor perkebunan nasional yang beberapa tahun belakangan dihantam berbagai persoalan.
“Kegaiatan ini untuk menyemangati sektor perkebunan dan untuk mengangkat kinerjanya,” ujar Teguh saat konferensi pers di Jakarta, Senin (16/10/2017).
Hadir dalam konfrensi pers tersebut, Dirjen Perkebunan Kementan Bambang, serta Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Muzdalifah. Hingga saat ini tercatat sudah ada 1.400 perserta dari dalam maupun luar negeri yang menyatakan akan hadir dalam acara tersebut dan 380 peserta berasal dari 32 negara.
“Kami kewalahan karena jumlah pendaftar sangat banyak, sementara kapasitas terbatas,” ujar Teguh.
Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementan Bambang mengatakan acara tersebut akan dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, petani, industri, peneliti.
“Membahas persoalan terkait dengan teknologi, terkait pengembangan, dan pendapatan ekonomi, dan isu negatif yang berkembang akhir-akhir ini berkembang. Harapan kami bisa menggairahkan kembali perkebunan yang mungkin belakangan agak melesu,” papar Bambang.
Menurut Bambang, tahun 2018 mendatang, merupakan tahun yang penting bagi sektor perkebunan nasional, sebab berbagai lahan, hingga tanaman perkebunan berbagai komoditas perlu adanya perawatan, peremajaan, hingga intensifikasi.
(mtd/min)