Konflik Rohingya, Para Biksu di Indonesia Menangis

0
619
Anggota Dewan Syuro PKB Abdul Ghofur dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar bersama dengan para biksu dan Solidaritas Umat Buddha usai berdialog di Wihara Dharma Bhakti (Cing Te Yen) Petak Sembilan Glodok, Jakarta, Minggu (3/9). (MTD/Liputan6.com/Angga Yuniar)

medanToday.com,JAKARTA – Biksu Dutavira Mahasthavira atau biasa dipanggil Biksu Benny mengatakan kebiksuan seseorang otomatis gugur jika ikut campur dalam masalah seperti halnya konflik Rohingya di Myanmar. Kata dia, hal itu sudah berdasarkan ayat di kitab suci.

“Seorang biksu ikut campur urusan begini, pembunuhan, pengusiran, itu kebiksuannya otomatis gugur. Karena melanggar akidah,” ucap Benny di Jakarta Barat, Minggu (3/9/3/2019).

Benny menjelaskan, aliran Buddhis di Indonesia berbeda dengan di Myanmar. Meskipun secara akidah kebiksuannya sama. Kata dia, seseorang dapat menjadi biksu melalui sebuah proses upacara.

“Saya pribadi rekan-rekan para biksu bukan hanya prihatin saja bahkan menangis. Kenapa bisa terjadi begini di dalam negara yang mayoritasnya Buddhis,” papar dia.

Benny juga menginginkan adanya penyelidikan permasalahan akan konflik itu. Tak hanya itu, dia juga mengharapkan umat Buddha dapat melakukan bantuan dalam bentuk nyata sebagai rasa keprihatinan.

“Mengirim bantuan kemanusiaan langsung ke Myanmar, saya kita info perlu disampaikan dan prihatin terjadinya masalah kemanusiaan itu,” jelas Benny.

Sedangkan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengajak para tokoh agama untuk melakukan beberapa hal dalam menghadapi konflik Rohingya di Myanmar. Salah satunya yakni menekan pemerintah Myanmar untuk menghentikan segala bentuk kekerasan.(mtd/min)

===================