medanToday.com,ACEH – Upaya evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh. Dari reruntuhan bangunan, petugas mengevakuasi 27 mayat yang tiga di antaranya mayat balita.
Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI), Aceh, Rudianto menyebutkan, 27 orang sudah berhasil dievakuasi dalam keadaan sudah meninggal akibat tertimbun di reruntuhan bangunan permanen. Ke-27 warga tersebut terdiri dari tiga orang balita dan 24 orang merupakan orang dewasa.
“Tim evakuasi sudah melakukan evakuasi sejak pukul 07.00 WIB tadi. Sampai sekarang sudah ditemukan 27 orang meninggal. Semuanya sudah dibawa ke rumah sakit terdekat. Dan, evakuasi akan terus dilakukan,” katanya, Rabu (7/12/2016).
Menurutnya, korban yang meninggal akibat kejadian ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat banyak bangunan yang roboh. Bahkan, banyak juga bangunan yang roboh kandas total rata dengan tanah seperti, masjid, sekolah dan fasilitas publik lainnya.
“Banyak bangunan yang roboh total, walaupun belum kita data berapa bangunan yang hancur. Tapi, diperkirakan masih banyak warga yang tertimbun di bangunan itu. Kita masih fokus evakuasi dengan alat berat,” tukasnya.
Gempa mengguncang sejumlah wilayah Aceh dengan guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).
Posisi gempa berada di 5,19 derajat lintang utara dan 96,36 derajat bujur timur. Pusat gempa berada di 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, 34 kilometer barat laut Kabupaten Bireuen, 48 kilometer timur laut Kabupaten Pidie, 121 kilometer tenggara Banda Aceh.
Gempa tak berpotensi tsunami. Namun warga sempat berhamburan keluar rumah karena gempa yang cukup kuat itu.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Riyadi gempa susulan berkekuatan 4,8 Skala Richter menunjukkan bahwa tren kekuatan gempa susulan semakin kecil. (mtd/min/okezone)
===========