Manfaatkan Internet Untuk Melestarikan Bahasa Daerah

Ilustrasi: (sumber:int)

medanToday.com,MEDAN – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Hidup Pintar di Tengah Dunia Digital”.

Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dr. Gushevinalti, Dosen Ilmu Komunikasi dan Pegiat Literasi Digital; Uli Hartati Panggabean, Blogger, Content Creator; Dr. Akim Manaor Hara Pardede, ST., M.Kom, Kepala LPPM STMIK Kaputama Binjai, Wasekjen APTIKOM Prov. Sumatera Utara; dan Alni Aafitri Hutauruk, S.Pd, Guru SMK N.1 Medan.

Gushevinalti menyampaikan membebaskan ruang digital dari konten negatif yaitu dengan melakukan kampanye lawan hoax, gerakan literasi digital nasional kemudian kominfo melakukan penanganan konten negatif lewat monitoring dan bekerjasama dengan social media platform provider dan kominfo bersama dengan polri melakukan penegakan hukum terutama pada pembuat dan penyebaran hoaks.

Uli Hartati Panggabean mengatakan budaya digital yang sehat yaitu Pancasila sebagai pedoman berperilaku, manfaatkan ruang digital untuk hal positif, thinking before posting, jangan baper, serta berkontribusi memanfaatkan internet untuk melestarikan bahasa daerah, kesenian dan budaya.

Akim Manaor Hara Pardede, ST., M.Kom, menjelaskan Bullying (perundungan) dan cyberbullying tidak akan pernah hilang. Bahkan teknologi dan media social membuatnya semakin mudah, luas, dan dampaknya semakin parah. Tetapi cyberbullying bisa dikontrol jika banyak pihak mau bekerja sama (guru/dosen, psikolog, orang tua, mahasiswa, dan masyarakat). Cyberbullying adalah salah satu topik dalam digital citizenship.

Alni Aafitri Hutauruk, S.Pd menuturkan dalam menggunakan media sosial berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi (privasi) ke publik, gunakan etika atau norma saat berinteraksi dengan siapapun di media sosial, waspada terhadap akun yang tidak dikenal, pastikan unggahan di akun media sosial tidak mengandung SARA, manfaatkan media sosial untuk membangun jaringan atau relasi, pastikan mencantumkan sumber konten yang diunggah, jangan mengunggah apapun yang belum jelas sumbernya, dan manfaatkan media sosial untuk menunjang proses pengembangan diri.

Leon Ray Legoh selaku Key Opinion Leader menyampaikan hidup pintar di tengah dunia digital, yaitu menambah ilmu pengetahuan dari dunia digital serta kita harus pintar-pintar bahwa di dunia digital ini ada dampak negatifnya, maka dari itu perlunya meliterasi digital, jangan sampai kita merugi karena kita tidak memahami hal-hal yang ada di dunia digital.