medanToday.com,TAPTENG – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir mengusung tema “Menjadi Cerdas di Era Digital”.
Pada webinar yang menyasar target segmen siswa, mahasiswa, dan guru, sukses dihadiri oleh sekitar 590 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Mariana R. A. Siregar Akademisi Bidang Komunikasi; M. Isrok Nugroho, Project Manager dan praktisi; Dr. (Kand) Nurhalima Tambunan, Dosen Universitas Pembangunan Panca Budi; dan Muhammad Ihsan, Dosen Universitas Potensi Utama.
Mariana R. A. Siregar menyampaikan hati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi, gunakan etika atau norma saat berinteraksi, hati-hati terhadap akun yang tidak dikenal, pastikan unggahan di akun media sosial tidak mengandung SARA, manfaatkan media sosial untuk membangun jaringan, pastikan mencantumkan sumber konten yang diunggah, jangan mengunggah apapun yang belum jelas, dan memanfaatkan media sosial untuk menunjang proses pengembangan diri.
M. Isrok Nugroho mengatakan pahami konsekuensinya dalam setiap tindakan “think before you share” karena apa yang dishare di dunia digital akan susah dihapus jejaknya.
Dr. (Kand) Nurhalima Tambunan menjelaskan panduan dalam mengakses internet berupa, be constructive, be safe, remember we are all human, avoid flame, choose your words carefully, avoid death by emoticons, accept the views of others, and freedom of speech may not exist.
Muhammad Ihsan menuturkan dampak digital bagi anak bangsa bisa positif dan juga negatif. Untuk dampak positif sendiri bisa menjadikan orang yang kreatif juga inovatif.
“Sedangkan dampak negatif berupa pemakaian yang konsumtif, terlalu bebas, hedonis, individualistis, dan juga pragmatis,” jelasnya.
Kiki Bakri selaku Key Opinion Leader menyampaikan di zaman pandemi ini bisa berjualan di media sosial. Jadi selain bisa mengirim pesan kepada orang-orang terdekat, media sosial juga bisa menjadi ladang bisnis.(*)