MEDAN,MEDAN TODAY.com – Ratusan masyarakat yang menamakan Aliansi Masyarakat Pembela Bhinneka melakukan aksi simpatik menyelamatkan kebhinnekaan Indonesia di Air Mancur Bundaran SIB (Bundaran Mayjestik), Jalan Gatot Subroto, Medan, Sabtu (19/11/2016)
Menurut Kordinator Aksi Afrizal Saragih mengatakan, Aksi Simpatik ini merupakan hasil konsolodasi nasional di Jakarta pada tanggal 11 November 2016 yang lalu. Dimana Afrizal menambahkan :
“aksi damai ini merupakan kebhinnekaan bangsa dan merespon situasi nasional saat ini seperti ancaman perpecahan yang membahayakan bangsa; misalnya aksi terorisme”
Aksi Simpatik ini terdiri dari Aliansi Organisasi Kedaerahan, Koalisi masyarakat, Mahasiswa yang merasa Demokrasi Indonesia sedang diuji. Keragaman yang merupakan sumbu perekat Demokrasi Indonesia sedang diuji. keragaman yang merupakan sumbu perekat utama NKRI sedang dicopoti. Sekelompok elit sedang bermain-main dengan mandat rakyat kepada pemerintahan yang sah. Kelompok intoleran sedang berupaya merongrong simbol-simbok negara Pancasila.
Melalui Aksi Simpatik tersebut Para Massa aksi juga membacakan pernyataan sikap secara bersama-sama yaitu;
1. Memilih garis sejarah membela kebinnekaan. Mengakui NKRI adalah juga mengakui keragaman
2. Tetap berpegang pada mandat konstitusional rakyat yang diberikan kepada pemerintahan Jokowi
3. Mendesak Presiden Jokowi untuk menetapkan Intoleransi sebagai ancaman nasional dan memerintahkan Kapolri agar menindak tegas upaya-upaya yang hendak membelokkan arah demokrasi Indonesia. Termasuk menuntut Ahmad Dhani terhadap tindakan penghinaan kepada Presiden Jokowi.
Menurut Maman Silaban yang merupakan Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan, mengatakan bahwa aksi ini aksi damai, dan mengedepankan kepentingan bangsa diatas segalanya.
“Aksi ini merupakan aksi damai atas kondisi Indonesia hari-hari ini, kita dari Masyarakat Pembela Bhinneka meminta semua elemen lebih mengedepankan kepentingan bangsa diatas segalanya” ucapnya.
Hal ini ditambahkan oleh Tokoh Muda Mandailing Zainuddin Lubis yang mengatakan bahwa semua pihak elemen masyarakat diharapkan untuk dapat menahan diri.
“Semua pihak harus menahan diri dan jangan sempat mencederai kebhinnekaan dan keragaman bangsa Indonesia. Tegas pelaku Intoleran, Ini amanat konstitusi kita bahwa kita satu Indonesia,” ungkapnya.
Aksi tersebut juga menampilkan Parade aksi, bagi-bagi bunga sambil menyanyikan lagu-lagu nasional Indonesia.Pantauan medanToday.com aksi berjalan dan lancar dan kondusif. (mtd/war)