Anggota Komisi I DPR RI Effendi MS Simbolon menyempatkan diri melintasi ruas jalan tol Medan - Binjai dan juga ruas jalan tol Kualanamu - Sei Rampah yang diresmikan Preside Joko Widodo bulan Oktober lalu.
Anggota Komisi I DPR RI Effendi MS Simbolon menyempatkan diri melintasi ruas jalan tol Medan - Binjai dan juga ruas jalan tol Kualanamu - Sei Rampah yang diresmikan Preside Joko Widodo bulan Oktober lalu.

medanToday.com, MEDAN – Dalam kunjungan kerjanya ke Sumatera Utara (Sumut), anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyempatkan diri melintasi ruas jalan tol Medan-Binjai dan juga ruas jalan tol Kualanamu-Sei Rampah yang diresmikan Presiden Joko Widodo Oktober lalu.

Effendi mengagumi dan memuji jalan tol Medan-Binjai dan Kualanamu-Sei Rampah.

Apalagi tol Kualanamu-Sei Rampah merupakan ruas jalan tol terpanjang di Sumatera, mencapai 42 km.

Ia mengatakan, selain mengurai kemacetan, tol tersebut juga diyakini akan mendorong laju ekonomi di Sumut.

Rampungnya jalan tol Medan-Binjai akan mempersingkat waktu tempuh dari Medan ke Binjai terus ke Banda Aceh dan sebaliknya, demikian pula tol dari Kualanamu menuju Sei Rampah.

“Kedua jalan tol dapat mengurai kepadatan lalu lintas pada jalan nasional. Sehingga distribusi barang dan orang menjadi lancar, yang kemudian dapat menekan harga barang menjadi lebih murah di Sumut dan Aceh,” jelas Effendi Simbolon, Jumat (3/11/2017).

Menurut anggota DPR RI dari Fraksi PDIP yang mendapat dukungan masyarakat untuk maju bertarung sebagai calon gubernur Sumut di Pilgub Sumut 2018 ini, operasional dua ruas tol ini akan mendorong laju ekonomi Sumut menjadi semakin kuat.

Diprediksi, ekonomi di Sumut akan tumbuh di atas 6 persen.

“Pembangunan tol ini menunjukkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memperhatikan pentingnya infrastruktur bagi daerah di luar Jawa, terutama Sumatera Utara,” kata Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) ini.

Effendi menyebutkan, sejak awal pemerintahannya, pasangan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla memang memiliki sembilan agenda prioritas yang disebut Nawa Cita.

Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

“Satu poin prioritas dalam agenda itu adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, nah pembangunan jalan tol Medan-Binjai ini merupakan satu bentuk realisasinya,” kata Effendi Simbolon.

Saat disinggung bahwa pembangunan jalan tol Medan-Binjai hanya selesai 10,46 tak seperti yang diproyeksikan sepanjang 16,73 km dan tol Medan -Kualanamu-Tebingtinggi direncanakan sepanjang 61,65 km tetapi baru selesai dikerjakan sepanjang 42 km, Effendi Simbolon yakin pemerintah pusat akan tetap berkomitmen meneruskan pembangunan jalan tol di Sumut.

“Saya akan mendorong komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo itu terhadap Sumut,” tuturnya Effendi Simbolon.

Lebih lanjut ia mengatakan, selain jalam tol Sumut memiliki Danau Toba yang sudah menjadi kawasan pariwisata strategis nasional.

Selain itu ada pula Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. Untuk itu, Sumut sangat butuh infrastruktur yang kuat untuk membuka akses mendukungnya.

“Ini potensi ekonomi besar dari Sumut yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Effendi Simbolon.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk mendukung program pembangunan infrastruktur tersebut, dengan mempermudah proses pembebasan lahan bagi warga yang tanahnya dilintasi jalan tol tersebut.

“Proyek ini adalah pekerjaan besar pemerintahan saat ini sehingga juga butuh dukungan penuh dari masyarakat, mari kita bantu pemerintah supaya ekonomi Sumut bisa terpacu kencang mendorong perekomian nasional,” tandas Effendi Simbolon.

(bwo/mtd)