medanToday.com,JAKARTA – Manuver dua pimpinan parpol koalisi Jokowi yakni Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri jadi isu panas. Sejumlah pakar menilai ini bagian dari tarik ulur kursi menteri sampai kursi Ketua MPR. Namun, makin kencang isu bergulir, makin kencang pula kedua parpol menganulir.
Munculnya isu keretakan hubungan Megawati dengan Surya Paloh bukan tanpa sebab. Pertemuan Surya Paloh dengan Gubernur DKI Anies Baswedan yang bersamaan momentum dengan pertemuan Megawati dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto jadi pemicunya. Belum lagi, semalam sebelumnya Surya Paloh menggelar pertemuan dengan Ketum Golkar, PKB dan PPP terkait kursi Ketua MPR dan konon juga membahas kursi menteri.
Megawati tidak ada dalam pertemuan itu. Mega disebut sedang berada di luar kota sehingga tak bisa hadir, namun isu yang muncul memang tak menyempatkan hadir karena ada perbedaan pandangan soal koalisi, termasuk menyangkut rencana pertemuan Mega-Prabowo. Isu ini makin santer, lantaran ketidakhadiran Mega tidak diikuti dengan penugasan jajaran pimpinan PDIP ke pertemuan krusial itu.
Namun isu yang makin santer itu langsung ditepis NasDem. NasDem menegaskan retaknya hubungan Megawati-Surya Paloh cuma pepesan kosong.
“Ibu Mega juga menyampaikan tidak hadir di pertemuan KIK yang di tempat Bang Surya Paloh itu karena sedang berada di luar negeri. Artinya relasi baik-baik saja dan spekulasi-spekulasi yang bilang seolah koalisi retak dan sebagainya itu spekulasi yang jauh dari realitas. Realitasnya, sekali lagi, koalisi ini kuat, solid, dan sehat,” kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Johnny mengungkap nantinya akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan. Termasuk pertemuan antara Megawati dan Surya Paloh. Sayangnya, kapan waktu pertemuan itu masih dirahasiakan.
“Pada hari baiknya. Kalau pertemuan kan bisa setiap saat. Pada hari baiknya. Kami sekarang NasDem juga sedang menyiapkan kongres pada November mendatang. PDIP juga kan sedang menyiapkan kongres yang sebentar lagi. Jadi kita ini politik kebangsaan. Tone-nya adalah kerekatan bangsa, silaturahmi kebangsaan. Jangan digiring untuk menjauhkan dari tujuan merekatkan kebangsaan,” kata Johnny.
Tak hanya NasDem yang menepis jarak Megawati-Surya Paloh yang diisukan merenggang. PDIP menegaskan tak ada keretakan hubungan Megawati-Surya Paloh.
“Janganlah kita melihat karena satu pertemuan kemudian di situ tidak ada PDIP kemudian berpikir ada hal lain, tidak ada. Tidak ada sama sekali,” kata Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Erico menjelaskan saat pertemuan empat parpol pengusung Jokowi bertemu, Megawati tengah berada di luar kota. Erico memastikan Megawati tahu dan mendapat undangan mengikuti pertemuan itu.
“Ini kan seperti beliau berulang tahun itu kan juga spontan. Nah kebetulan Ibu Ketua Umum kami kan sedang berada di luar kota dan menuju mau kembali ke Jakarta. Jadi sebenarnya ini kan spontanitas-spontanitas saja dan itu sudah disampaikan oleh ketua umum-ketua umum partai bahwa mereka ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada Pak Surya Paloh,” tuturnya.
Lantas bagaimana dengan rencana pertemuan Megawati-Surya Paloh? Sinyal kuat kedua orang ini tak akan bertemu secara ekslusif empat mata.
“Nanti kan dengan semua ketua umum. Nanti kalau diundang beliau secara khusus yang lain koalisi kenapa cuma beliau saja, nah nanti ya saya nggak bisa memaksakan beliau masak nasgor (nasi goreng) lagi. Karena memasak nasi goreng saya tahu persis persiapannya sampai beberapa waktu itu untuk mempersiapkan,” tutur Eriko.
“Nah doa saya dalam waktu dekat ketua-ketua umum seluruh Koalisi Indonesia Kerja diundang beliau dan kami juga bisa menikmati nasi goreng yang kami rindukan itu,” pungkas Eriko.(mtd/min)
===================