Mengenal Etika dalam Komunikasi Digital

0
196
Ilustrasi: (sumber:int)

medanToday.com,MEDAN – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera. Kali digelar dengan tajuk “Menjadi Pelopor Masyarakat Digital”. Pada webinar yang menyasar target segmen mahasiswa dan masyarakat umum, dihadiri oleh sekitar 641 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya.

Di antaranya adalah Muhaimin, Master G-Coach; Medhanita Dewi Renati, Dosen Sekolah Vokasi IPB dan Sekretaris Program Studi Manajemen Informatika; Prof Sihol Situngkir, Rektor Unika St. Thomas Medan, dan Dr. Nurussakinah Daulay, Psikolog dan Dosen UIN Sumut

Pada Sesi pertama, Muhaimin, menyampaikan etika dalam komunikasi digital adalah tulisan merupakan perwakilan dari kita, yang diajak komunikasi adalah manusia, mengendalikan emosi, menggunakan kesantunan, menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas, menghargai privasi orang lain, menyadari posisi kita, tidak memancing perselisihan.

Giliran pembicara kedua, Medhanita Dewi Renati mengatakan internet sehat dan aman yaitu atur waktu ingat kehidupan nyata, harus berkarya hak kekayaan intelektual, setting search engine, atur semua pasword, stop baper, software parental, pasang anti virus, setting di control panel, kunjungi web yang memberikan manfaat, cek rekening, pasang anti spam di komputer, lakukan backup, perbaharui sistem keamanan, cek kevalidan website.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Prof. Sihol Situngkir menjelaskan peran kebersamaan pemimpin di Indonesia dan pembangunan infrastruktur sebagai faktor yang signifikan dalam menghasilkan kinerja prima sebagai pelopor implementasi digitalisasi masyarakat (Instansi Pemerintah, BUMN, dan Perusahaan).

Sedangkan pembicara keempat, Dr. Nurussakinah Daulay menuturkan media sosial mempunyai dampak positif dan dampak negatif tergantung bagaimana kita memanfaatkannya.

“Manfaat berpikir positif meliputi mengenal diri sendiri, menetapkan tujuan, tidak membandingkan diri, keraguan menjadi tindakan, dan berbagi,” katanya.

Lutfiah selaku Key Opinion Leader menyampaikan seimbangkan media sosial kita dengan spiritual juga, agar psikologis kita tidak terganggu. Etika media sosial juga harus kita perhatikan.(*)