Menkop UKM Optimistis Target KUR Rp 100 T Tercapai

0
242
Pengunjung memilih produk kreatif hasil kerajinan saat acara Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-65 di lapangan Bhayangkari, Jakarta, Rabu (04/10). Dalam acara ini menampilkan bazar produk kreatif dari 33 daerah di Indonesia, yakni produk hasil kreatifitas dari masing-masing daerah, seperti tas, baju, sepatu, dan pernak-pernik aksesori. Acara berlangsung hingga 5 Oktober 2017. KONTAN/Fransiskus Simbolon

medanToday.com, YOGYAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengakui, dirinya terus berkeliling memantau secara langsung penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan perbankan penyalur KUR, khususnya Bank BRI, di seluruh Indonesia.

“Saya berharap penyaluran KUR tahun 2017 sebesar Rp 100 triliun bisa terealisasi dengan baik,” kata Puspayoga, dalam keterangan tertulis kepada KONTAN.co.id, Sabtu (7/10).

Menkop dan UKM berharap di sisa akhir tahun 2017 ini, Bank BRI bisa mengefektifkan strategi penyaluran KUR agar mencapai target yang sudah dicanangkan. “Karena, setelah itu, kita harus sudah bersiap-siap lagi untuk penyaluran KUR tahun depan,” tandas Puspayoga.

Dalam kesempatan itu, Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Yogyakarta Agung Yugopratama menjelaskan bahwa penyaluran KUR di Yogyakarta sudah terserap sebesar Rp 7,1 triliun untuk KUR mikro dan Rp 881 miliar untuk KUR ritel.

“Saya optimistis, hingga akhir tahun 2017, target kita sebesar Rp 7,2 triliun bisa tercapai, bahkan bisa melampaui. Begitu juga dengan KUR ritel, bisa melebihi target kira-kira bisa mencapai Rp 1,3 triliun,” kata Agung.

Agung menjelaskan, Teras BRI Digital di Pasar Beringharjo memiliki 1.300 nasabah pedagang Pasar Beringharjo. “KUR bagi para pedagang pasar biasanya diperuntukkan untuk pengembangan usaha. Oleh karena itu, di jaman serba online ini, selain memiliki 1.600 agen BriLink, akan ditambah agen sebanyak 22 ribu yang melakukan tugas secara mobile online,” imbuh Agung.

Sementara itu, seorang pedagang pakaian bernama Sofyan mengungkapkan, dirinya mengajukan KUR Rp 25 juta untuk mengembangkan usahanya dengan cicilan Rp 1,2 juta per bulan selama dua tahun. “Berkat KUR, usaha saya sekarang bisa berkembang, hingga bisa mengirim barang hingga ke NTT dan Bali. Setelah lunas, saya pasti ambil KUR lagi untuk lebih mengembangkan pasar. Sekarang, peningkatan keuntungan usaha saya sudah mencapai 20%,” kata Sofyan.

(mtd/min)