medanToday.com, MEDAN – PT Inalum (Persero) sesuai budayanya yang telah terbina sejak awal dan untuk mewujudkan visinya terus berkomitmen menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Inalum, Winardi beberapa waktu lalu.
“Inalum berkomitmen untuk terus menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dan siap menjadi induk dari Holding BUMN industri pertambangan yang ramah lingkungan.”
“Sesuai dengan visi Inalum 2025 yakni perusahaan global terkemuka berbasis aluminium terpadu ramah lingkungan,” kata Winardi didampingi Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis, SS Sijabat dan Sekretaris Perusahaan, Ricky Gunawan.
Komitmen itu dibuktikan perusahaan plat merah ini dengan diperolehnya Sertifikasi Quality Management System ISO 9001, Environmental Management System ISO 14001 dari SGS Internasional sejak tahun 1998 dan 2002.
Dan peringkat Emas untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Kementrian Tenaga Kerja RI untuk tahun 2005 dan 2008. Untuk proper saat ini telah mendapat peringkat biru, dan sedang berbenah mendapat peringkat hijau tahun 2019.
“Baru-baru ini, 17 Juli 2017, kami juga telah menerima penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Batubara untuk pengelolaan lingkungan hidup terbaik dalam rangka peringatan hari lingkungan hidup sedunia tingkat kabupaten Batubara,” jelas Winardi.
Pengelolaan lingkungan dan limbah telah dimulai Inalum sejak mulai beroperasi tahun 1982. Meskipun saat itu belum ada peraturan teknis dalam pengelolaan limbah peleburan aluminium di dunia. Yakni dengan membangun area disebut SPL Yard dengan dilapisi steel sheet pile di sekelilingnya sehingga terisolasi dengan baik.
Ditambahkan Deputy GM Inalum Internal Kontrol, Kusnandar saat pengakhiran Master Agreement Indonesia dengan Jepang pada 2013 Kementrian Lingkungan Hidup juga meminta Inalum melakukan pengolahan limbah tersebut sehingga tidak ada beban pemerintah Indonesia nantinya.
“Alhamdulillah saat ini, Inalum telah memperoleh pernyataan lokasi bersih limbah dari KLHK untuk merampungkan proses pengangkatan dan pemanfaatan limbahnya dari SPL yard seluas 1,02 HA dan Insha Allah untuk tahap berikutnya pada awal September ini seluas 1,57 Ha,” kata Kusnandar.
Selain itu Inalum juga memiliki program Toba Go Green yang dilaksanakan 2014 bekerjasama dengan Kodam I Bukit Barisan, Inhutani, LSM dan USU Program ini berupaya merevitalisasi daerah tangkapan air di Danau Toba.
Melalui penanaman masing-masing 30 ribu pohon di Kabupaten Toba Samosir (2014) dan Kabupaten Samosir (2015), Kabupaten Mari (2016). Dilanjutkan dengan penanaman pohon di 1000 ha lahan kritis sekitar Danau Toba pada 2017-2019 serta berbagai program penghijauan lainnya.
Inalum juga melakukan pengolahan sampah melalui pabrik kompos dan biodigester. Untuk mendukung program reduce, reuse dan recycle, sejak 2016, Inalum telah memiliki fasilitas pengolahan sampah untuk kawasan perumahan karyawan berupa pabrik kompos.
Hal itu guna me-recycle sampah daun dan seresah menjadi pupuk kompos dengan kapasitas 1370 kg/hari. Dengan adanya fasilitas ini, maka sampah organik sebanyak 60 persen dapat dimanfaatkan kembali sehingga selain mengurangi jumlah sampah juga memberikan banyak manfaat bagi lingkungan sekitar.(MTD/min)
=========================================================