medanToday.com,MEDAN – Menantu Jokowi diprediksi kalah di Pilkada Kota Medan. Tingkat elektabilitas Akhyar Nasution terpaut lebih tinggi 5,75 persen dari Bobby Nasution. Hal tersebut disampaikan dalam pemaparan tim survey City Research Centre (CRC) di Keumala cafe, Jl. Sei serayu No. 29 Medan, Senin (14/9).
Direktur Eksekutif CRC, Muhammad Akbar Pribadi, S.Sos, M.Si, menjelaskan survei ini dilaksanakan selama lima hari pada 7 – 11 September dengan jumlah responden 400 orang. Menurutnya, hasil pemaparan survei ini adalah tahap awal untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat, popularitas dan elektabilitas pasangan calon.
“Hasil survei ini bisa dijadikan referensi semua pihak dalam melihat wajah Pilkada Medan yang akan datang,” kata Akbar.
Direktur Riset CRC, Ara Auza, S.Sos, M.Ilkom, dalam persentasenya menjelaskan, karakteristik pemilih di Kota Medan cenderung kritis dalam menentukan pilihannya pada Pilkada.
“Misalnya soal pencalonan Bobby Nasution, Jokowi effect itu benar bisa mengangkat popularitas Bobby hingga 97,25 persen, namun hal itu bertolak belakang dengan pilihan masyarakat terhadap Bobby ketika Pilkada,” kata Ara.
Menurutnya, proses kandidatisasi Bobby sebagai Calon Walikota Medan ternyata juga mempengaruhi tingkat elektabilitas terhadap Bobby. “Ada kesan yang muncul ditengah masyarakat bahwa pencalonan Bobby terkesan ujuk-ujuk dan dipaksakan,” kata Ara.
Terkait pemilih millenial, Fuad Putera Perdana Ginting, S.Sos, M.IP yang merupakan Akademisi/Pengamat Politik menjelaskan bahwa peta pemilih millenial di Medan justru berada pada posisi independen. Artinya, kaum millenial belum tentu memilih calon yang menjual semangat millenial, karena pemilih millenial justru cenderung lebih kritis.
“Bukan jaminan misalnya anak-anak muda millenial itu memilih Bobby Nasution. Mereka punya daya kritis kuat, sehingga akan mencari tau latar belakang calon dan hal-hal lain yang mempengaruhi pilihan mereka di Pilkada Medan,” tutup Fuad.
====================