medanToday.com,MEDAN – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara kembali dengan tajuk “Mari Berbahasa yang Benar dan Beretika di Ruang Digital”.
Ida Ayu Prasastiasih Dewi, Communication Specialist memaparkan bahasa merupakan point penting dalam berinteraksi di dunia digital, karena pengguna dunia digital bukan hanya dari kalangan kita saja melainkan hingga seluruh dunia.
“Oleh karena itu kita harus mengetahui tata cara bertoleransi dan menjaga bahasa kita,” ujarnya.
Koharudin, Kepala Seksi Layanan Hubungan Media menjelaskan ruang digital selain memiliki banyak manfaat tapi juga menyimpan sesuatu yang bisa menjadi manfaat akan tetapi juga bisa menjadi keburukan namanya adalah rekam jejak. Untuk diketahui bahwa hal ini tidaklah mudah untuk dihilangkan dan tidak akan hilang.
“Oleh karena itu kita harus meninggalkan jejak rekam yang baik dan bermanfaat untuk masa depan anak kita,” katanya.
Emmy Erwina, Rektor Universitas Harapan Medan mengatakan saat ini penggunaan media sosial telah menjadi bagian dari sebagian besar masyarakat Indonesia. Kita diberi kebebasan dan menggunakannya.
Namun kebebasan ini bukan berarti tidak memiliki etika atau batasan-batasan penggunaannya.
“Penggunaan bahasa dalam media sosial (medsos) pada saat ini menjadi perhatian para bahasawan, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain,” tuturnya.
Ari Usman, Dosen Universitas Harapan Medan menuturkan konten positif yang patut dibagikan di media sosial ada banyak contohnya seperti konten inspiratif, konten edukatif, konten informatif, ataupun konten menghibur.
”Minat baca orang Indonesia akhir-akhir ini semakin menurun, tapi dengan media sosial, dapat meningkatkan nilai budaya Indonesia dengan menyebarkan kebudayaan daerah berupa konten-konten kreatif,” jelasnya.(*)