medanToday.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melihat perlunya kesadaran masyarakat untuk tanggap terhadap bencana yang bisa datang sewaktu-waktu. Dengan begitu bisa meminimalisir jumlah korban jiwa.
“Karena berdasarkan survei oleh Jepang itu 34 persen orang selamat karena individunya, 32 persen karena keluarganya, 28 persen karena tetangga-tetangganya,” ujar Kepala BNPB Willem Rampangilei di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Rabu (10/10).
BNPB menggandeng TNI dan Polri untuk memberikan pelatihan tanggap bencana. Willem mengaku sudah mendapat lampu hijau dari TNI dan Polri. Sasarannya tidak hanya masyarakat, tapi juga untuk perangkat pemerintahan dan penegak hukum.
“Ini sudah saya laporkan ke panglima dan Kapolri, dan beliau setuju, sangat mendukung program itu,” kata Willem.
Untuk pelatihan, BNPB akan menyiapkan paket-paket yang sesuai dengan tingkatan bencana. Mulai dari Ada manajemen penanggulangan bencana yang bersifat dasar hingga tingkat lanjutan.
“Lalu ada insiden command system, itu khusus lagi, macam-macam jadi programnya banyak nanti kita sesuaikan,” ucapnya.
Willem mengingatkan, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan penanggulangan bencana di masyarakat. Sebab, tidak mungkin pemerintah melakukan sendiri. (mtd/min)
======================