medanToday.com,MEDAN –Â Kehadiran Ketua Umum Partai PDIP Megawati Soekarnoputri tak hanya ditunggu oleh kader PDIP, tetapi juga oleh warga sekitar Kantor DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Utara (Sumut), Selasa 18 Juli 2017.
Seperti halnya seorang ibu rumah tangga Br Sembiring. Karena ingin melihat mantan Presiden RI Ke-5 ini, dirinya rela menunggu berjam-jam sejak pukul 09.00 WIB.
“Nanti mau ku salam ibu Mega,”
Tak hanya itu saja, bahkan dirinya rela meninggalkan pekerjaan rumahnya demi melihat mantan Presiden RI itu langsung dengan putranya.
“Kami belum masak di rumah. Tapi kami sudah ada di sini dari tadi,” kata Boru Sembiring, Selasa 18 Juli 2017.
Ia pun mengungkapkan, anaknya sampai tidak mau makan sebelum melihat Megawati secara langsung. Setiap mobil yang datang dirinya pun langsung sigap menggendong anaknya.‎
“Nanti mau ku salam ibu Mega,” tandasnya.
Sementara itu, ribuan kader partai pun sudah tak sabar menunggu kedatangan Megawati. Beberapa Satgas juga tampak sibuk membuka jalan. Personil kepolisian bersenjata lengkap juga terlihat bersiaga.
Pantauan arus lalu lintas, Jalan Jamin Ginting yang mengarah ke arah Kota Medan ditutup. Arus lalu lintas dijadikan searah. Lalu lintas yang mengarah ke Simpang Selayang terpantau sedikit macet.‎
Demi PANCASILA
Setelah menikmati sambutan yang diberikan oleh DPD PDI P Sumut, berupa tarian-tarian daerah. Ketum PDI P Megawati naik ke atas panggung dan mulai memberikan pidatonya. Megawati mengucapkan terimakasih terhadap antusias masyarakat Sumut yang begitu banyak menyambut kedatangannya.
“Telah dinanti sekian tahun sejak PDI P berdiri, saya ini mungkin dan saya rasa iya. Adalah Ketum terlama, tertua dan menjadi senior di Indonesia. Karena sejak saya dilantik menjadi Ketum PDI, kemudian berganti nama menjadi PDI Perjuangan,“ kata Megawati.
Megawati bercerita kita sudah biasa berkumpul berpuluh tahun. Dari sebuah Partai yang pada waktu itu bisa dikatakan dikejar-kejar.
“Saya sendiri sampai sekarang suka bingung, padahal kita Partai sah. Karena saat itu saya diterima Presiden sampai berfoto dan sebagainya, terus dikejar-kejar sebetunya apanya ketika dulu,“ kata Megawati.
“Kalau saya sekarang ketemu Kapolri dan jajarannya saya suka ketawa. Salaman ya sekarang pak Kapolri, kalau dulu saya dikejar-kejar ya, sekarang kita berteman. Bayangkan sebuah perubahan yang luar biasa, dialami oleh sebuah Partai di Republik Indonesia tercinta,“ tambahnya.
Megawati mengatakan ini bukan main-main, menunjukkan dinamika perjalanan RI. Menurut saya sudah begitu banyak, apakah itu uji coba atau peristiwa. Dari sebelum Merdeka sampai Merdeka.
“Saya pernah mendapat tanggapan, ada yang mengatakan ibu kurangnya apa. Sudah jadi Presiden, Wakil Presiden, Ketum, anggota DPR dan sebaginya, masa masih kurang,“ ujarnya.
“Lalu saya menyuruh orang saya mengatakan bilang saja, kalau untuk Pancasila saya nggak mikir, saya mau jadi apa saja,“ katanya.
Setelah Megawati Menekan sirine untuk meresmikan Kantor DPD PDI-P yang baru, selanjutnya Megawati langsung beranjak pergi untuk balik ke Jakarta. (mtd/bwo/htm)
==================