medanToday.com, MEDAN – Setelah sukses dengan kampanye “Gerakan Membaca Label” setahun silam, kini Nutricia Sarihusada kembali mengajak para orangtua, khususnya Ibu untuk memahami pangan yang aman secara holistik demi hidup yang lebih sehat bagi seluruh anggota keluarga.
Nutricia Sarihusada berkomitmen untuk mewujudkan pangan yang aman melalui kebutuhan nutrisi yang sesuai bagi anak-anak Indonesia. Apalagi, di era modern saat ini, kehidupan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari pangan kemasan yang beragam jenisnya.
Pangan kemasan yang aman dan bermutu memiliki pengaruh bagi kesehatan manusia. Di tengan beragam pangan kemasan yang ada dipasaran, orangtua harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip pangan kemasan yang aman beserta pengetahuan konsumsi yang tepat yaitu agar seimbang dan sesuai dengan kelompok usia, serta jangan dilupakan penyajian yang tepat. Guna mencapai keberhasilan perwujudan pangan yang aman diperlukan pendekatan yang komperhensif,” kata Pakar Pangan Aman, Halim Nababan, Kamis (5/10/2017).
Pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengedukasi masyarakat menjadi konsumen yang cerdas melalui program cek KLIK, yaitu cek kemasan dalam kondisi baik, baca informasi produk pada iabei, pastikan memiiiki izin edar, dan cek masa kedaiuwarsanya.
“Sudah sebaiknya Nutricia Sarihusada mendukung program Pemerintah, agar semakin banyak masyarakat menjadi konsumen yang cerdas. Bila semakin banyak konsumen yang menjadi cerdas, maka diharapkan masalah kesehatan yang disebabkan oieh konsumsi pangan yang tidak tepat akan dapat dihindari,” tutur Halim
Sementara itu, Pakar Nutrisi Klinis dari Universitas Sumatera Utara, DR.dr. Dina Keumalasari, M. Gizi, SpGK mengatakan, berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010, kualitas protein yang dikonsumsi rata-rata masyarakat Indonesia masih rendah. Hal ini disebabkan adanya ketidakseimbangan antara konsumsi protein hewani dan protein nabati.
“Kebutuhan zat gizi mikro meliputi vitamin dan mineral juga harus diperhatikan. Yang perlu diingat bahwa anak memiliki perut yang kecil, namun kebutuhan nutrisi mereka terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan secara relatif
lebih banyak daripada orang dewasa, untuk menunjang tumbuh kembangnya serta perkembangan sistem imun,” jelasnya.
Salah satu penyumbang zat gizi mikro, kata dr. Dina, yang tepat bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak berusia di bawah 5 tahun adalah susu.
“Produk susu yang terfortifikasi juga merupakan salah satu produk pangan yang memiliki zat gizi makro dan mikro serta zat esensial lainnya yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan maupun untuk ibu hamil dan menyusui. Yang harus diperhatikan adalah kelompok umur konsumsi serta tata cara penyajian yang tepat, sehingga keluarga mendapatkan manfaat nutlsi yang terkandung di dalamnya,” jelasnya.
Arif Mujahidin, Communications Director Grup Danone di Indonesia menegaskan, Kampanye ‘Pangan Aman, Hidup Sehat’ merupakan wujud nyata komitmen Nutricia Sarihusada selaku produsen terhadap para konsumen.
“Komitmen ini kami wujudkan melalui berbagai kanal, salah satunya adalah melalui kanal media digital Nutrisi Untuk Bangsa. Hal ini kami lakukan agar masyarakat Indonesia secara luas dapat menjangkau seluruh informasi yang ada dengan distribusi konten yang kaya akan visual dan mudah dicerna,” sambungnya
Dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pangan yang aman, katanya, diharapkan nantinya masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dan bijak dalam memilih dan mengonsumsi produk pangan kemasan, seperti susu yang terfortiflkasi. (MTD/non)
========================================================