Pasien Positif Corona di RSUD Sidikalang Meninggal Dunia

0
871
ILUSTRASI | Petugas medis memindahkan pasien ke ruang isolasi saat simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur.ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

medanToday.com,DAIRI – Seorang pasien diduga Orang Dalam Pemantauan (ODP) Virus Corona (Covid-19) yang dirawat di ruang isolalasi RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi meninggal dunia, Sabtu (4/4/2020) pagi. Berdasarkan rapid tes, pasien tersebut positif terinfeksi.

Pasien berinisial SAT (47), warga Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang merupakan pegawai Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Dairi, sebelumnya mengeluh sakit demam dan perut (mencret).

Jubir Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Dairi, dr Edison Damanik, mengatakan, pasien SAT sebelumnya memiliki riwayat diabetes melitus/kencing manis dan masuk untuk perawatan dirumah sakit pada, 31 Maret 2020 lalu. Dengan keluhan demam sudah 4 hari, disertai batuk dan mencret 1 hari.

Setelah dilakukan pemeriksaan suhu tubuhnya 36,5 derajat Celcius, tindakan medis yang dilakukan foto thorax (dada), pemeriksaan laboratorium, dan dirawat di ruang VIP.

“Karena tidak ada perbaikan kesehatan, pasien dilakukan konsul ke dokter spesialis paru pada tanggal 3 April 2020,” kata Edison kepada wartawan melalui siaran persnya, Sabtu (4/4/2020).

Selanjutnya melalui pemeriksaan lanjutan dilakukan lagi foto thorax dan pemeriksaan darah rutin. Namun, hasil kondisi kesehatan pasien semakin memburuk. Pada tanggal 3 April 2020 pukul 19.20 WIB, pasien dipindahkan ke ruang isolasi.

“Sebelum pasien meninggal pada, Sabtu (4/4/2020) jam 08.30 WIB dilakukan rapid test untuk antisipasi dan hasilnya positif,” sebut Edison.

Dijelaskan Edison, rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibody yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus. Rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring.

Hasil rapid test pasien memang positif. Pun demikian seorang yang hasil rapid testnya positif perlu melakukan metode swab, yakni pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang bisa mendeteksi langsung keberadaan virus corona.

“Hasil akhir pemeriksaan ini, yang akan benar-benar memperlihatkan adanya Virus Corona,” ujar Edison.

Menurutnya, sebagai langkah antisipasi Pemkab Dairi melalui gugus tugas covid-19 melakukan langkah sebagai berikut :

1. Melakukan pemulasaran jenazah sesuai prototol dan SOP yang telah ditetapkan Kementerian Keaehatan

2. Jajaran dan kelompok kerja terkait melaksanakan tracing (melacak) terhadap kontak pasien termasuk keluarga dan rekan kerja.

3. Petugas akan melakukan penyemprotan disinfektan di area tempat tinggal dan tempat kerja.

Pemkab Dairi melalui gugus tugas meminta kesadaran masyarakat yang pernah melakukan kontak erat dengan almarhum dalam kurun waktu 14 hari belakangan ini agar secara sukarela melaporkan diri kepada petugas atau pusat medis setempat.

Selain itu kata Edison, Pemkab Dairi menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk serius dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, tidak menanggap remeh, namun tetap tenang dan waspada.

Edison juga meminta kerjasama masyarakat dan semua pihak untuk mensosialisasikan dan mengedukasi sesama akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, bekerja, belajar dan beribadah di rumah, pembatasan sosial (social distancing). Serta aga jarak fisik (physical distancing) untuk mencegah tertularnya Virus Corona. Itu satu-satunya cara efektif memutus penyebaran cofid-19.

“Dengan disiplin menjaga diri sendiri, artinya kita telah menjaga orang lain yang anda cintai. Adanya pos pemeriksaan di lima perbatasan wilayah Dairi dan fasilitas rumah singgah mutlak kita butuhkan untuk anak-anak dan keluarga kita yang pulang dari daerah Zona merah walaupun mereka sehat,” terangnya.

Ditambahkannya, untuk warga yang sakit Pemkab Dairi telah menyediakan ruang isolasi khusus di RSUD Sidikalang dengan satuan khusus untuk merawat dan melakukan pemantaun intensif sesuai protokol Kemenkes.

“Untuk antisipasi Pemkab Dairi akan melakukan langkah yang lebih tegas dalam memutus rantai penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

Pantauan wartawan, keluarga ikhlas dan tabah menghadapi musibah meninggalnya pasien yang diduga status ODP Covid-19. Setelah doa pemberangkatan pada, jam 15.00 WIB jenazah langsung dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sidiangkat untuk dikebumikan. Prosesi pemakaman hanya bisa dilihat pihak keluarga dari kejauhan.

=======================