medanToday.com,MEDAN – Komplotan pembunuh bayaran yang melakukan penembakan terhadap Indra Gunawan alias Kuna pemilik pemilik toko reparasi air softgun di Jalan Ahmad Yani (Kesawan) Medan diketahui merupakan suruhan seseorang berinisial RJ yang juga diburu petugas.
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut mengatakan, RJ merupakan seorang pengusaha tambang. Motif dibalik penembakan terhadap Kuna ini pun didasari karena dendam.
“RJ merupakan pengusaha, dari keterangan yang kita peroleh karena dendam pribadi,” ujar Kombes Nur Fallah kepada awak media di RS Bhayangkara Polda Sumut, Minggu (22/1/2017).
Dirinya melanjutkan, kepada para pelaku RJ telah mengirimkan uang senilai Rp 50 juta sebagai pembayaran awal. Uang senilai Rp 50 juta tersebut diserahkan kepada Rawi.
“Mereka dijanjikan akan diberikan uang senilai Rp 2,5 M,” ungkap Nur Fallah.
Sementara itu, Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho mengatakan, uang Rp 50 juta tersebut rencana nya akan diberikan sebagai upah untuk dibagi-bagikan.
“Dari Rp 50 juta itu, Rp 30 juta diberikan kepada eksekutor. Sedangkan yang 20 juta untuk pengendara sepeda motor. Untuk lebih jelasnya masih kita selidiki,” pungkas Sandi Nugroho.
Terbongkarnya komplotan ini berawal dari tertangkapnya M Muslim dan Wahyudi alias Culun beradasarkan laporan LP/841/K/IV/2014/SPKT Resta Medan yang dilaporkan oleg Indra Gunawan.
Saat itu yang menjadi korban adalah Wiria karyawan Indra Gunawan alias Kuna. Keduanya merupakan eksekutor pembunuhan atas Wiria yang dilakukan pada April 2014 lalu. Dari situlah kemudian tim gabungan Polrestabes Medan dan Polda Sumut meringkus pelaku lainnya.
Setelah penangkapan Muslim dan Culu, kemudian tim gabungan meringkus Jo Hendal yang bertugas sebagai joki sang eksekutor. Setelah itu barulah diketahui siapa pimpinan kelompok pembunuh bayaran ini.
Dua diantara para pelaku tewas diterjang peluru petugas, keduanya adalah Rawi yang bertugas merekrut dan sebagai perencana, kemudian Putra yang merupakan eksekutor.
Selain Rawi dan Indra, pelaku lainnya yang diringkus yakni, Jo Hendal alias Zen, 41 warga Jalan Sukaraja, Batubara, Sumut yang merupakan pengendara sepeda motor; kemudian Chandra alias Ayen dan John Marwan Lubis yang menyimpan senjata api yang digunakan.
Seperti diketahui, Indra Gunawan alias Kuna tewas tertembak di depan toko reparasi air softgun miliknya di Jalan Ahmad Yani (Kesawan) Medan, pada Rabu, 18 Januari 2017 kemarin.
Peluru menembus dada kiri Kuna dan mengenai pembuluh darah besar. Hal itu membuat korban tewas meski sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. (mtd/bwo)
=============