Putri David Simanjuntak memperlihatkan foto terakhir ayahnya sebelum dibunuh kawanan perampok. MTD/tribunmedan/victory hutahuruk.

medanToday.com, MEDAN – Masih terasa suasana duka di kediaman sopir GrabCar, David Julher Simanjuntak yang tewas dibunuh perampok di Jalan Sampurna, Medan.

Yorida Sihombing, istri korban, merasa ada sedikit kelegaan karena sang penjahat telah ditemukan polisi. Dua pelaku ditembak mati.

“Puji Tuhan, pelakunya sudah tertangkap, saya merasa sedikit lega mendapatkan kabar ini. Saya bersyukur polisi cepat menangkap pelaku,” ujar Yorida ditemui di rumah duka, Jalan Kemiri-II, Gang Harjo, Senin (25/9). Saat ditemui, Yorida mengenakan pakaian serba hitam dilengkapi ulos.

Siang itu, deretan kendaraan roda empat maupun roda dua terparkir berjejer di seputaran Jalan Kemiri-II hingga areal dalam Gang Harjo, tidak jauh dari rumah mendiang David Simanjuntak. Tidak sedikit, kerabat yang melihat jenazah mencucurkan air mata.

“Saya bersyukur pelaku ditembak mati. Nyawa harus dibayar nyawa. Saya senang dan lega mengetahui kabar ini,” kata Yorida.

Menurutnya, sudah selayaknya personel kepolisian memberikan tindakan tegas supaya komplotan begal tidak berani menghabiskan nyawa orang lain.

Dengan demikian, tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban para perampok.

“Biarlah suami saya menjadi pelajaran bagi semua masyarakat. Tidak ada lagi kasus serupa menimpa orang lain. Sadis kali mereka bunuh sampai 26 tusukan. Saya senang terbalas nyawannya suami,” katanya.

Ia berharap, tidak ada lagi pembunuhan sopir Grab yang mencari makan demi keluarga. Apalagi, tidak gampang orang bekerja sebagai sopir Grab lantaran harus bekerja dari pagi hingga malam.

“Semoga pelaku yang lainnya ditembak, kasihan kami, dan orang-orang lain yang jadi korban,” ujar Yorida.

 

Yorida Sihombing, istri mendiang David yang sedang duduk bersama dua putrinya; Dita dan Misel tepat di samping peti jenazah. Air mata Yorida langsung meleleh saat diberitahu pembunuh suaminya ditembak mati polisi.

Ikhwalnya, bibir Yorida sedikit bergetar, tanpa mengucapkan satu kalimat pun. Ia hanya terdiam, enggak lama kemudian menyeka air mata yang menetes gunakan kain biru yang tersemat di lehernya. Ia bersyukur atas prestasi polisi menemukan tersangka pelau, dan kemudian menembak.

Setelah itu, ia sedikit beranjak dari tempat duduk, sekadar melihat wajah David Simanjuntak, yang sudah diletakkan ke peti jenazah. Lalu, Yorida menyampaikan beberapa kalimat di hadapan jasad suaminya itu.

“Pak, pelakunya, sudah ditangkap polisi, Bapak tenang di surga ya,” katanya.

Ia menceritakan, beberapa petugas kepolisian telah datang memberikan kabar pembunuhan suaminya, sudah ditangkap. Bahkan, polisi menembak mati kedua orang pelaku lantaran melawan saat penangkapan.

Barang bukti mobil Toyota Avanza BK 1381 BP milik sopir taksi Grab bernama David yang dibunuh dua kawanan perampok.(Tribun Medan/Array A Argus)

Adapun dua pelaku yang ditembak mati oleh petugas kepolisian disebut-sebut bernama Ari dan Rizky. Jenazah keduanya masih disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara tingkat-II Medan.

“Saya merasa bersyukur pelaku ditangkap polisi, senang sekali, nyawa ganti nyawa. Suamiku enggak wajar dibuat mereka,” ujarnya.

Adapun Dita Simanjuntak (16), putri sulung almarhum David, yang duduk di sebelah Misel Simanjuntak (8), adiknya. Dita hanya meneteskan air mata. Berulangkali, pandangannya kosong ke arah jasad ayahnya.

“Enggak ada firasat ataupun mimpi, dan merasa enggak ada cemas,” katanya tersedu-sedu.

 

Jasad David Simanjuntak dikebumikan di kawasan permakaman umat Kristen di Patumbak, Deliserdang, Senin (25/9) pukul 17.00 WIB. Jenazah diberangkatkan setelah pihak keluarga selesai mengadakan acara adat.(MTD/min)

=====================================