medanToday.com, MEDAN – Proses pencarian korban dan bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, resmi dihentikan Selasa (3/7). Monumen untuk mengenang mereka pun mulai dibangun di Tigaras, Simalungun.
Meski operasi telah dihentikan, tim SAR tetap akan berada di kawasan Danau Toba. “Untuk secara nasional sudah berakhir. Setelah ini, kita laksanakan operasi rutin. Ada personel SAR di sini,” kata Budiawan, Kepala Kantor SAR Medan.
Operasi rutin di Danau Toba itu didukung sejumlah peralatan, seperti kapal dan perahu karet. Semuanya disiagakan dan akan bergerak jika ada laporan musibah baru ataupun temuan jasad korban KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
Mengiringi berakhirnya pencarian korban maupun bangkai KM Sinar Bangun, hari ini dilaksanakan peletakan batu pertama monumen untuk mengenang para korban tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun.”Hari ini juga dilaksanakan proses doa bersama dan tabur bunga,” sebut Budiawan.
KM Sinar Bangun terbalik dan karam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal iti diperkirakan membawa sekitar 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Dari jumlah itu, baru 24 orang yang ikut dalam kapal telah ditemukan. Dari jumlah itu, 21 orang dinyatakan selamat, termasuk seorang nakhoda dan 2 ABK. Sementara 3 penumpang ditemukan meninggal dunia.
Dari pendataan yang dilakukan, Basarnas menyatakan terdapat 164 yang hilang bersama kapal karam itu. Pencarian terhadap mereka resmi dihentikan hari ini. (mtd/min)
======================