medanToday.com,MEDAN – Guna meningkatkan potensi Perdagangan Berjangka Komoditi Domestik, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB), yang merupakan perusahaan pialang berjangka bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) menggelar Edukasi dan Sosialisasi di lima kota besar di Tanah Air dalam rentang waktu Agustus -November 2017.

Perusahaan yang telah mendapatkan ijin dari tahun 2000 ini menggelar Edukasi dan Sosialisasi bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dam Kliring Berjangka Indonesia (KBI) melibatkan para awak media.

Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka Teddy Prasetya mengatakan, Edukasi dan Sosialisasi yang digelar pihaknya untuk memperkenalkan kepada masyarakat agar lebih paham dan mengenal dengan baik perihal perdagangan berjangka komoditi (PBK). Sekaligus sebagai upaya untuk pengetahuan kepada masyarakat ditengah maraknya penipuan berkedok investasi.

“Kami sebagai pelaku di industri PBK dan anggota dari BBJ dan KBI, merasa perlu bersama-sama mengembalikan citra positif industri ini dengan mengadakan sosialisasi dan edukasi. Dimulai dari rekan-rekan media sebagai penyampai informasi yang tepat dengan jangkauan yang luas,” jelas Teddy, Selasa 26 September 2017 di Kantor PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan, Best & Grow Tower (JW Marriot) Lt. 12, Jalan Putri Hijau no. 10, Medan.

“Kami melakukan roadshow di Lima kota, Pekan Baru, Semarang, Medan, Palembang dan Surabaya,” imbuhnya.

Dirut PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang (dua kiri) memberikan penjelasaan dalam acara Sosialisasi Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) dan Penyerahan sumbangan tempat sampah kepada Dinas Kebersihan Kota Medan di Kantor PT. Rifan Financindo Berjangka, Medan, Selasa (26/9). Sosialisasi akan digelar di lima kota di Indonesia untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada Masyarakat dan Media tentang potensi industri perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia serta cara berinvestasi yang sehat. MTD/Andri Ginting

Dengan adanya Edukasi dan Sosialisasi ini, diharapkan, masyarakat dapat berinvestasi lebih sehat di industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) melalui BBK dan KBI.
“Potensi yang ada di industri ini sangat besar dan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” ujar Teddy.

Diungkapkan olehnya, harus diakui selama ini jenis investasi ini (PBK) masih asing di telinga masyarakat. Karena, pada umumnya investasi dikenal hanya saham obligasi, reksadana, deposito dan sebagainya. Ditambah lagi dengan adanya citra negatif yang melekat di kalangan pelaku perusahaan pialang.

Selain melibatkan awak media, kegiatan ini juga merangkul dunia pendidikan dengan mengikut sertakan Universitas Sumatera Utara dalam program Future Trading Learning Center (FTLC). “Tujuannya dari FTLC guna memberikan pemahaman sejak dini mengenai industri PBK, serta menciptakan SDM yang siap dan berkualitas. Serta menjadikan calon investor masa depan dalam industro PBK,” terang Teddy.

Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang yang hadir mengatakan bahwa, edukasi dan sosialisasi memang sangat penting dilakukan. Karena, saat ini, dinamika industri PBK masih memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang dan memberi kontribusi bagi perekonomian Indonesia.

“Artinya, para pelaku pasar perlu melakukan sosialisasi dan edukasi yang konsisten, intensif, dan eksyensif bagu masyarakat umum dan sivitas akademika agar potensi dapat terealisasi,” jelasnya.

“Tentunya dengan dukungan pemerintah. Perlu ditekankan bahwa, industri PBK yang kini ada dan beroperasi di bawah regulasi yang jelas. Tentunya, lebih aman dari resiko penipuan berkedok investasi yang cukup sering kita dengar,” tegas Paulus.

Ia pun mengapreaisasi langkah PT Rifan sebagai pionir dalam melakukan edukasi dan sosialisasi PBK.

Plt Direktur Utama Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi yang turut hadir menambahkan, selain perlunya pengetahuan mengenai cara investasi yang tepat, nasabah juga berhak mendapatkan keterbukaan informasi atas setiap transaksi yang dilakukannya.

“Dalam mewujudkan komitmen transparansi bagi nasabah, sejak 2015 KBI bekerjasama denhan JFX serta dengan dukungan Bappebti telah meluncurkan Sistem Informasi Transaksi Nasabah (SITNa) yang memungkinkan nasabah untuk memonitor hasil transaksinya secara real time dari waktu ke waktu,” pungkas Fajar.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan CSR berupa tong sampah sebanyak 20 unit ke Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan dari pihak PT Rifan. Penyerahan tersebutb diterima langsung oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan M Husni.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Cabang Cabang Rifan Medan Sonya Kadarmanik dan staff dari Pt Rifan dan Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan. (mtd/bwo)

================