medanToday.com, SUMEDANG – Polisi berhasil mengungkap kasus penemuan mayat di Sumedang. Korban yang berprofesi sebagai sopir taksi online itu dihabisi oleh tiga tersangka di Tol Cipali.
Demikia dikatakan Kapolres Sumedang, AKBP Hartoyo saat dihubungi, Senin (6/8). “Tersangka menganiaya korban di Tol Cikedung, Cipali. Setelah itu, mereka membawa kendaraan ke daerah Sumedang untuk membuang jasad korban, lalu membawa mobil dan barang berharga lainnya” katanya.
Hal ini sesuai dengan dugaan polisi yang sebelumnya menyebut korban dibunuh di luar wilayah Sumedang. Hasil investigasi sementara, para tersangka mengaku memesan taksi via aplikasi online dari Jakarta. Namun, karena jarak yang diminta jauh mereka melobi agar pemesanan dibuat offline.”Sesuai keterangan, awalnya memesan secara online dilanjutkan offline oleh tiga orang,” katanya.
Dalam kasus tersebut, ada dua tersangka yang sudah ditangkap. Mereka berinisial L warga Kroya dan R warga Indramayu. Mereka ditangkap di daerah Indramayu pada Minggu (6/8). Sementara satu tersangka lain masih dalam pengejaran.
Selain menangkap dua tersangka, polisi turut mengamankan mobil rampasan merk Toyota Avanza warna silver bernopol B 2256 TFY.”Untuk keterangan lebih lanjut, besok (7/8) rencananya kami akan ekspose,” kata Hartoyo.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria bernama Suharto alias Alex ditemukan tewas mengenaskan di sebuah lahan perkebunan milik Perhutani, Jalan Buah Dua-Sanca Blok Cinbo, Dusun Gendereh, Desa Gendereh Kecamatan Buah Dua Kabupaten Sumedang. Diduga pria tersebut korban pembunuhan.
Tubuh korban penuh dengan luka lebam dan memar di bagian kepala belakang, muka, tenggorokan, dada dan luka gores di bagian punggung. Korban diketahui beralamat di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.
Alex sempat diberitakan hilang dengan kendaraan Daihatsu Xenia No.Pol: B-2256-TFY oleh pengguna Facebook dengan akun ‘Ajek Dido’.
Ia menuliskan bahwa Alex yang merupakan anggota dari komunitas White Car Indonesia mengantar penumpang pukul 18.00 dari Bekasi menuju Subang.
Temannya itu mengaku terakhir menghubungi Alex ketika berada di wilayah Ciasem/Pamanukan Subang. Setelah itu, Alex tidak dapat dihubungi dan GPS mobil sudah tidak aktif.
Pihak kepolisian sebelumnya menduga Alex dianiaya hingga meninggal saat berada di luar Sumedang. Sementara lahan Perhutani dipilih untuk menghilangkan jejak para pelaku. Pasalnya daerah tersebut terbilang jauh dari tempat keramaian. (mtd/min)
==========================