medanToday.com, JAKARTA – Musim hujan telah tiba. Salah satu kelengkapan berkendara yang harus dibawa pengguna motor saat kondisi ini adalah jas hujan.

Selain melindungi pemakai dari terpaan angin dan air, jas hujan juga berfungsi sebagai penanda agar posisi pemakai bisa dilihat oleh pengendara lain.

Sebab cuaca hujan kerapkali membuat jarak pandang dalam berkendara menjadi terbatas. Oleh karena itu, jas hujan yang dipakai tentu harus memenuhi aspek keselamatan.

Saat ini sudah begitu banyak model jas hujan yang dijual. Namun tidak semua memenuhi kriteria dalam aspek keselamatan.

Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan, Edo Rusyanto, menilai jas hujan yang memenuhi aspek keselamatan adalah jas hujan yang dilengkapi unsur yang bisa memantulkan cahaya. Biasanya unsur ini dipasang di bagian punggung.

“Upayakan jas hujannya memiliki unsur yang bisa berpendar ketika terkena cahaya. Konsep ini bagian dari upaya terlihat dan melihat ketika berlalu lintas jalan,” kata Edo kepada KompasOtomotif, Senin (27/11/2017).

Selain itu, Edo menyarankan agar jas hujan yang digunakan merupakan model setelan. Artinya terdiri atas baju dan celana.

Edo menyarankan agar pengguna motor tidak menggunakan jas hujan ponco. Sebab jas hujan model ini berbahaya karena rawan tersangkut di roda belakang.

“Jas hujan yang ideal sebaiknya tidak menghambat gerak tangan, kaki, kepala, hingga seluruh tubuh ketika bersepeda motor. Artinya, sebisa mungkin yang membuat tubuh rileks dan tidak tembus air,” kata Edo.

(mtd/min)