Pria yang Tewas Usai Berkelahi dengan Brimob Ternyata Kader Gerindra

0
680
Ilustrasi (int)

medanToday.com, JAKARTA – Seorang anggota kepolisian berinisial AR dari Satuan Brimob berpangkat Brigadir Satu (Briptu) terlibat perkelahian dengan pria bernama Fernando Wowor yang ternyata merupakan kader Gerindra. Ia tertembak dan meninggal dunia.

Penembakan itu terjadi di area parkir diskotek Lipss Club Bogor, Sabtu (20/1/2018) dini hari.

Atas kejadian itu, Partai Gerindra meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas penembakan kadernya oleh oknum anggota Brimob itu.

“Meski pelaku penembakan adalah oknum anggota Polri, kami percaya dan mendukung penuh aparat kepolisian dapat mengusut kasus ini secara profesional, netral, adil, jujur dan transparan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/1/2018).

Edhy mengimbau seluruh keluarga besar Partai Gerindra agar menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. Dia memastikan Partai Gerindra akan turut serta membantu mengadvokasi dan mengungkap persoalan ini hingga jelas dan tuntas.

“Tindakan menghilangkan nyawa orang adalah pelanggaran hukum berat yang tidak bisa dibenarkan. Terlebih, pelaku menggunakan perlengkapan alat dinas saat di luar jam tugas,” ucapnya.

Edhy mengatakan, kader dan keluarga besar Partai Gerindra sangat berduka, kehilangan dan terpukul mendengar kabar kepergian Fernando.

“Dia adalah seorang adik dan kader yang baik, cerdas, religius dan memiliki loyalitas serta solidaritas tinggi, baik dalam berteman maupun dalam berpartai,” kata Edhy

Edhy mengaku ditugaskan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sedang berada di luar negeri untuk mewakili partai memimpin proses penghormatan dan penyerahan jasad Nando kepada pihak keluarga di Manado, Sulawesi Utara.

“Pihak keluarga sudah ikhlas dan mengamanatkan kepada partai agar terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan pelaku dapat diganjar sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” kata Edhy.

Sementara itu, pihak kepolisian masih terus menggali fakta-fakta dari keterangan para saksi yang diperiksa terkait insiden keributan yang berujung penembakan tersebut.

Kepala Bidang Hukum Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Iksantyo Bagus Pramono mengatakan, motif penembakan itu disebabkan perkelahian perebutan senjata.

“Hasil dari interogasi dan olah TKP sementara, satu orang anggota kami (polisi) kritis dan masih dirawat di rumah sakit. Yang satu meninggal dunia karena letusan senjata api yang dalam hal ini perlengkapan perorangan Polri,” ucap Bagus di Mapolresta Bogor Kota, Sabtu.(mtd/min)

=========================