Rekontruksi Pembakaran rumah Jurnalis di Karo, Bebas Ginting bertemu Koptu HB di Kedai Kopi

0
150
Tersangka Bebas Ginting alias "BULANG" saat ikuti rekontruksi kasus pembakaran rumah yang menewaskan wartawan, Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya. Ist

medanToday.com,KARO – Polisi gelar rekontrusi kasus pembakaran rumah yang menewaskan wartawan, Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya. Rekontruksi digelar hingga malam hari. Masyarakat ramai menyaksikan rekonstruksi tersebut,bahkan keriuhan pun sempat terjadi karena lokasi rekonstruksi dilempari batu oleh orang tak dikenal.

Warga berharap, rekonstruksi dapat mengungkap tabir kasus ini, termasuk mengungkap motif dan aktor intelektual dibakarnya rumah Rico Sempurna Pasaribu yang menewaskan dirinya bersama keluarganya.

Rekonstruksi dimulai sekira pukul 15.00 WIB. Dimulai dengan adegan, saat HB (Koptu Herman Bukit) bertemu dengan Bebas Ginting alias Bulang di kede kopi Bukit, Jalan Bom Ginting Kabanjahe. Malam itu HB meminta Bulang menemui Sempurna Pasaribu dan menyuruhnya menghapus postingan berita yang dishare korban di media sosial facebooknya.

Malam itu, Bebas Ginting memanggil Sempurna Pasaribu ke saponya (biasa disebut) sapo bulang. Malam itu, Sempurna menolak menghapus postingannya.Karena itulah, Bolang menyuruh kedua eksekutor membakar warung sekaligus rumah Sempurna Pasaribu.

Bebas Ginting yang dikenal dengan sebutan Bulang ini, menyerahkan uang Rp 130 ribu kepada kedua eksekutor untuk membeli minyak.

Kedua eksekutor membeli minyak ke salah satu warung minyak eceran. Pertalite dan solar itu lalu dicampur di sapo bulang. Dari sana kedua eksekutor naik sepeda motor menuju warung sekaligus rumah korban.

Hingga malam sekira pukul 20.00 WIB, gelar rekonstruksi di TKP rumah korban terus digelar. Personel gabungan Poldasu dan Polres Tanah Karo sempat kewalahan melanjutkan rekonstruksi. Pasalnya ribuan warga telah memadati lokasi.

Petugas juga sempat menyebar personel radius 100 meter dari TKP.
Karena sebelum digelar, ada oknum tak dikenal yang melempari lokasi dengan batu. Batu yang berterbangan itu sontak membuat warga panik. Apalagi tak jelas dari mana arah datangnya.

Susana makin riuh saat kedua eksekutor dibawa petugas ke lokasi menggunakan mobil. Warga serantak meneriaki tersangka. Hingga berita ini dilansir, rekonstruksi masih berlangsung.

===================