medanToday.com, MEDAN – Presiden Joko Widodo awal pekan ini kembali mencanangkan pelaksanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat. Kali ini, pencanangan program di Sumatera Utara.
Dalam pencanangan tersebut, Jokowi mencanangkan peremajaan 9.109 hektare sawit rakyat. Pencanangan tersebut baru sekitar 2,6% dari target peremajaan sawit di Sumatera Utara.
Pasalnya, saat ini masih ada 350.000 hektare sawit masyarakat lagi yang perlu diremajakan. Jokowi ingin, setelah pencanangan tersebut, peremajaan sawit rakyat terus dilakukan.
Maklum saja, sawit rakyat dinilainya penting bagi kehidupan masyarakat. Data pemerintah, 2,5 juta keluarga menggantungkan hidup mereka dari. Meremajakan sawit, bisa meningkatkan produktivitas sawit yang berarti akan juga meningkatkan pendapatan mereka.
“Maka itu, saya perintahkan, remajakan semua sawit milik rakyat, supaya hidup mereka lebih sejahtera, biayanya memang besar, tapi ini harus dilakukan,” katanya, Senin (27/11).
Darmin Nasution, Menko Perekonomian, mengatakan, akan melanjutkan peremajaan. Di Sumatera Utara, peremajaan akan dilakukan dalam kembali dalam beberapa putaran.
Dana peremajaan akan diambilkan dari dana sawit. Dengan dana tersebut, nantinya rakyat akan mendapatkan bantuan Rp 25 juta per hektare. Selain itu, untuk membantu kehidupan petani sawit sampai peremajaan membuahkan hasil, pemerintah juga menyediakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 7% yang mulai berlaku Januari 2018 mendatang.
KUR diberikan untuk membantu permodalan petani dalam mengembangkan tanaman tumpang sari di lahan sawit mereka. Dengan cara itu pemerintah berharap, petani bisa tetap memenuhi kebutuhan hidup sebelum sawit mereka yang diremajakan memberi hasil.
Tapi, Darmin memberi catatan, untuk mendapatkan fasilitas tersebut pemerintah memberikan syarat; pengelolaan lahan sawit masyarakat nantinya harus dikelola secara berkelompok.
Syarat lain; luas maksimal lahan perkebunan 4 hektare. “Selain itu benih yang digunakan juga harus bersertifikasi,” katanya.
Presiden Jokowi mengatakan, agar efektif, dirinya akan selalu mengontrol program tersebut. “Setiap tahun saya akan selalu cek,” katanya.
(mtd/min)