Arnisa Siregar, wanita berusia 30 tahun ini adalah seorang penjual minuman dengan merek Ice Coffe Blend sekaligus distributor kopi.(mtd/fri)

medanToday.com, MEDAN – Semakin meningkatnya pengguna jasa maupun konsumen maka membuat semakin banyak kreator yang memanfaatkan sedemikian rupa usaha yang mereka bangun, dengan peluang besar serta menciptakan relasi untuk masyarakat yang mau berkembang di dunia bisnis.

Awal merintis usaha sendiri kemudian menjadi distributor dilanjutkan dengan pengembangan usaha lalu membuka relasi bagi peminat untuk bergabung sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, jika terus ditekuni dengan sungguh-sungguh siapa yang menyangka akan jadi usaha yang berbuah manis?

Seperti Arnisa Siregar, wanita berusia 30-tahunan ini adalah seorang penjual minuman dengan merek Ice Coffe Blend sekaligus distributor kopi ini, yang sudah digelutinya sejak 2014 yang lalu. Ketertarikanya untuk berwirausaha, membuat dirinya memanfaatkan apa saja kemungkinan yang dapat menjadi peluang untuknya dalam berbisnis.

“Orang besar tidak akan mungkin menjadi besar jika tak pernah menjadi orang kecil”. Sepertinya kalimat tersebut sesuai jika disandingkan dengan berbagai usaha yang telah dilakukan Nisa untuk menjalankan serta mengembangkan bisnisnya.

Terbukti hingga saat ini Nisa yang merupakan ibu dari dua orang anak, sudah mempunyai 30 cabang distribusi kopi di berbagai wilayah.

“Kalau cerita cabang, bisnis yang saya buka ini sudah sampai keluar kota,” ungkapnya. Minggu (11/02/2018).

Awal mula upaya Arnisa merintis usahanya dengan membuat orang-orang penasaran bagaimana rasa Ice Coffe Blend dari hasil racikannya. Bukanlah hal yang mudah untuk mengajak konsumen menikmati minumannya itu. Namun ia tak pernah menyerah dan tetap mencoba meskipun hanya pelan-pelan.

“Satu dua orang mencoba, lalu mulai ketagihan hingga jadi banyak yang minat untuk membeli. Dari situlah saya punya banyak pembeli dan kini jadi laris manis” ungkap Nisa sambil tertawa ketika mengingat usahanya membuka bisnisnya dulu.

Sebagai pengusaha minuman Ice Coffe Blend, Nisa harus siap pasang sikap berani dan tidak takut terhadap pesaingan yang semakin banyak. Nisa juga selalu memotivasikan dirinya sehingga ia tak perlu mengkhawatirkan soal banyaknya pesaing yang membuka bisnis sepertinya.

“Letak kekhawatiran saya sampai saat ini tidak ada, karena saya sudah mencoba berbagai macam minuman seperti ini dan belum menyaingi dengan rasa yang saya jual,” ujarnya.

Ada rasa adapula harga yang harus dibayar, itulah yang diungkapkan Nisa. Ia menjelaskan harga Ice Coffe Blendnya bisa di berandol dengan kisaran Rp. 5000,- hingga Rp. 15.000/cup, dengan berbagai macam toping sesuai minat pembeli.

Untuk peningkatan harga, Nisa tidak memastikan bakal naik, selagi bahan baku yang diperoleh masih bisa diperkirakan dan masih ada untungnya ia tidak akan menaikan harga minumannya.

Nisa menambahkan, bahwa ia memiliki beberapa tips dalam menjalankan bisnisnya sekarang ini yaitu dengan memperhatikan kwalitas kopi yang di produksinya agar konsumen tidak kecewa dengan mutu kopi yang ia jual.

“Intinya kita pegang rasa, kalau sudah mantap rasa kopi yang kita jual, apapun ceritanya orang tidak bakal lari. Karena kita sudah manjakan lidah konsumen dengan rasa minuman yang cukup memuaskan,” ungkapnya saat dikunjungi di Outlet Utama Ice Coffe Blend.

Saat ditanya mengenai omset yang dihasilkan dari menjual minuman Ice Coffe Blend ini ternyata cukup besar dengan berkisaran Rp. 1.500.000,- perhari.

Saat ini Nisa sudah membuka 3 outlet Ice Coffe Blend untuk wilayah Kota Medan. Pertama di depan rumahnya sendiri yang berada di Jalan Medan Area, selanjutnya ia membuka di daerah kampus UMSU dan yang terakhir di Medan Johor.

Tak hanya sebagai pemilik outlet, ternyata Nisa juga merangkap sebagai distributor untuk kopinya sendiri. Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam pula sesuai dengan negoisasi para pembeli.

“Harganya pun bervariasi, biasanya dari Rp. 125.000,- namun ada juga yang Rp. 130.000 perbungkus dengan berat 3kg.” ungkapnya.

Di samping itu, Nisa juga menjadi distributor kopi dan penyedia bagi mitra-mitra untuk bergabung dalam bisnisnya ini. Distribusi kopi Nisa kini sudah menjangkau ke beberapa wilayah seperti Galang, Binjai, Helvetia, Bandar Setia, Letdja Sujono, Mandala hingga Sipirok dan daerah lainnya.

Siapa sangka, jika ternyata wanita dari tamatan Sarjana Hukum ini akan pindah haluan dan memilih menjadi pebisnis distribusi kopi. Sejauh ini ternyata Nisa masih mempunyai harapan dan target yang besar untuk usahanya ke depan.

“Harapan saya bisa bertahan selamanya dan terus berkembang ke seluruh negara, tapi minimal seluruh Indonesia dulu lah ya,” ungkap Nisa sambil tertawa.(mtd/min)

==============