medanToday.com,PARAPAT – Gubernur Sumatera Utara, Erry Nuradi menabur ribuan benih ikan tawes dan ikan nila ke Danau Toba, Minggu (8/1/2017). Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Provsu Evi Diana Erry Nuradi, Sekda Provsu Hasban Ritonga, Kadiskanla Zonny Waldi, para asisten Setdaprovsu, staf ahli dan pimpinan SKPD Provsu lainnya.
“Alhamdulillaah dalam kunjungan kali ini kita berkesempatan menabur bibit ikan tawes dan nila di Pantai Danau Toba depan Pesanggrahan Bung Karno. Harapan kita benih ikan ini dapat hidup dan berkembang biak nantinya,” sebut Erry.
Kelestarian lingkungan Danau Toba, kata Erry, tidak bisa lepas dari keberlangsungan hidup ikan-ikan endemik yang selama ini ada di Danau Toba.
“Kita tau ada beberapa ikan endemik Danau Toba yang terancam kepunahan seperti ikan pora-pora. Termasuk juga ikan tawes yang kita lepas tadi sudah sangat jarang kita temui di Danau Toba ini. Ini tugas kita bersama untuk melestarikan danau toba dan seluruh ikan-ikan didalamnya,” ajak Erry.
Sebagai wujud keperdulian Pemprovsu terhadap keberlangsungan hidup ikan-ikan endemik Danau Toba, Pemprovsu telah menjadikan penaburan benih ikan endemik Danau Toba sebagai program berkesinambungan.
“Ini juga dalam rangka upaya kita menjamin keberlangsungan dan meningkatkan pendapatan nelayan tradisional di kawasan Danau Toba,” terang Erry.
Sementara itu Kadiskanla Sumut Zonny Waldi menambahkan program penaburan benih ikan (restoking) ke Danau Toba merupakan bagian rencana aksi penataan kawasan Danau Toba.
“Hari ini ada sekitar 6.000 benih ikan yang dilepas. Kita harapkan kedepan akan lebih banyak lagi. Ini kita lakukan secara berkesinambungan,” ujar Zonny.
Dijelaskan Zonny penggalakan restoking dilakukan sejalan dengan rencana adanya pengurangan kerambah jaring apung (KJA) yang saat ini jumlahnya sudah sangat melebihi daya dukung dan tampung.
Saat ini lanjut Zonny berdasarkan data tahun 2015 jumlah produksi ikan dari seluruh KJA di Danau Toba mencapai 80 ribu ton lebih pertahunnya. Padahal daya dukung dan daya tampung Danau Toba hanya sekitar 50 ribu ton.
“Melihat kondisi ini tentunya memang harus dikurangi jumlah KJA di Danau Toba. Nantinya akan ada zonasi, dan penataan terhadap KJA-KJA ini,”pungkasnya. (mtd/min/ril)
===========